Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Hadiri Peringatan Waisak di Wihara Ekayana

Kompas.com - 02/06/2015, 10:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri peringatan Hari Raya Waisak di Wihara Ekayana Arama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (2/6/2015). Basuki akan memberi sambutan dan ucapan selamat Waisak kepada 8.000 umat Buddha dalam peringatan hari raya umat Buddha di wihara tersebut.

Basuki tiba di Wihara Ekayana Arama sekitar pukul 10.20 dan disambut oleh Kapolres Jakarta Barat Kombes Rudi Heriyanto Adi Nugroho. Biksu di Wihara Ekayana, Nyanagupta, mengatakan dalam perayaan Waisak di Wihara Ekayana akan diawali dengan tradisi Pindapata. Tradisi ini menggambarkan kesalingtergantungan antara para biksu dan umat rumah tangga. Tradisi ini merupakan kesempatan bagi umat untuk melakukan kebajikan terhadap guru pembimbing moral spiritual mereka.

"Sebelum Pak Basuki memberikan kata sambutannya, akan disampaikan pesan Waisak 'Dharma Pelindung Dunia'. Buddha menyebutkan Dharma Pelindung Dunia ada dua, pertama adalah sikap batin yang merasa malu bila melakukan perbuatan salah melalui pikiran, ucapan, maupun tindakan jasmani. Kedua adalah sikap batin yang merasa takut akan akibat dari perbuatan salah baik melalui pikiran, ucapan, maupun tindakan jasmani," kata Nyanagupta.

Pada pukul 13.30, akan diadakan upacara wisudhi. Ini merupakan upacara yang menyatakan umat berlindung pada Buddha (keterjagaan), Dharma (kebenaran), dan Sangha (keharmonisan), serta bertekad menjalankan lima aturan moral dengan tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzina, tidak berbohong, dan tidak mengonsumsi narkoba. Menjelang pergantian hari atau sekitar pukul 23.18, umat Buddha di Wihara Ekayana akan melaksanakan meditasi.

Pada peringatan Waisak tahun lalu, saat masih menjadi Wakil Gubernur DKI, Basuki mengungkapkan bahwa hari raya Waisak ini harus jadi momen perubahan bagi seluruh umat. Keteladanan Buddha, kata Basuki, harus dapat menjadi contoh bagi umat manusia. "Mau meninggalkan kemauan sendiri demi kepentingan orang banyak. Pengorbanan diri adalah yang paling penting," ujar Basuki saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com