Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Banyak Pejabat Eselon III Enggan Dipromosikan karena Takut Dijadikan Staf

Kompas.com - 16/06/2015, 15:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut ada sebanyak 700 pejabat eselon III dan IV yang berpotensi menjadi pejabat eselon II setingkat Kepala Dinas maupun Wali Kota.

Meski demikian, lanjut dia, banyak pejabat eselon III yang enggan mengikuti seleksi terbuka pejabat eselon II. Rencananya seleksi terbuka ini untuk menyediakan stok pejabat eselon II pengganti pejabat yang akan dipecat Basuki. 

"Tetapi banyak pejabat eselon? III dan IV yang menolak dipromosikan, alasannya lucu," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/6/2015). 

Alasannya, mereka khawatir kinerjanya diawasi oleh Basuki. Selain itu, mereka juga takut cepat dijadikan staf setelah dipromosikan oleh Basuki. Sehingga mereka memilih untuk tidak mengikuti seleksi terbuka dan tetap pada jabatannya.

"Daripada sudah naik jadi pejabat eselon II, kerjanya ketahuan Gubernur langsung turun (dijadikan staf), habis. Mereka berpikir, 'lebih baik, saya ngumpet di jabatan eselon III-IV', itu mentalnya kurang ajar karena mereka terlalu nyaman di jabatan mereka sekarang," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Ia melanjutkan, banyak pejabat yang takut bertemu dengannya dan melaporkan kinerja mereka masing-masing. Basuki menyatakan seluruh pejabat eselon bisa dijadikan staf, tidak hanya pejabat eselon II saja.

Apabila mereka tidak berkinerja baik dan tidak benar mengisi e-TKD, maka akan dijadikan staf. Sementara jika pejabat itu masih "bermain" dengan anggaran, Basuki akan mempidanakan pejabat tersebut.

Ia menjelaskan akan melakukan sesi wawancara kepada 30 calon pejabat eselon II. Setelah wawancara, Basuki baru memutuskan pejabat mana saja yang pantas menduduki pejabat eselon II.

"Hampir semua peserta seleksi ini sudah saya kenal beberapa. Mudah-mudahan puasa ini bisa pelantikan pejabat eselon II," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com