Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Temukan Potensi "Mark Up" Anggaran, Tahun Ini DKI Tak Bangun GOR

Kompas.com - 08/08/2015, 14:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI "mematikan" anggaran pembangunan atau rehabilitasi total gelanggang olahraga (GOR) pada APBD 2015. Hal ini dilakukan karena Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menemukan potensi penggelembungan anggaran dalam sejumlah rencana pembangunan GOR.

Contohnya ialah pembangunan GOR Pancoran yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 48 miliar dan rehabilitasi total GOR Velodrome yang akan menghabiskan anggaran Rp 400 miliar. (Baca: Ahok: DKI Bangun GOR Rp 48 Miliar, tetapi Kelas Kampungan)

"Ketika Pak Gubernur menemukan (anggaran pembangunan dan rehab total) GOR terlalu tinggi harganya, kami revisi ulang. Jadi, anggaran itu kami cut (pangkas) dan tahun 2016 ini tidak ada pembangunan GOR," kata Kepala Disorda DKI Firmansyah kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2015). (Baca: Ahok: Gila, Rehab GOR Rp 400 Miliar, Masuk Akal Enggak?)

Ia menargetkan, akan ada 10 GOR yang direhab total pada tahun 2016 mendatang. Untuk membangun serta merehab total GOR, kata Firmansyah, pihak Disorda bakal menggandeng PT Jakarta Propertindo, konsultan profesional, serta Inspektorat DKI.

Yang terpenting, lanjut dia, sarana dan prasarananya harus memuaskan warga Ibu Kota, seperti toiletnya tidak bau, warga nyaman berolahraga, bersih, dan fasilitasnya memadai.

"Tahun ini kami cuma rehab kecil GOR saja, saya enggak hafal jumlahnya. Pak Gubernur juga mau ada sentuhan swasta revitalisasi GOR dan segera kami bicarakan terkait BTO (build, transfer, operate)-nya. Pokoknya rancangannya benar-benar dikondisikan secara faktual dan tidak ada mark up harga," kata Firmansyah. 

Selain Pancoran, dua anggaran rehabilitasi total GOR yang telah "dimatikan" adalah GOR Mampang, Jakarta Selatan, dan GOR Cengkareng, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com