Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Transjakarta: Ada Kekeliruan pada Stiker Uji Kir Scania

Kompas.com - 09/08/2015, 08:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih menduga ada kesalahan administrasi dalam pengajuan kir bus transjakarta. Ia menilai hal itulah yang membuat pada stiker-stiker bus Scania tercantum bahwa kendaraan tersebut peruntukannya untuk angkutan barang dan kapasitasnya pun hanya 39-41 orang.

Baca: Bus Transjakarta Scania Diduga Kendaraan untuk Angkutan Barang

"Kalau dugaan kami sih itu keliru antara jumlah orang dengan jumlah tempat duduk. Karena itu, jumlahnya sama dengan jumlah penumpang duduk," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2015).

Kosasih mengaku sudah berkoordinasi dengan karoseri bus Scania, CV Laksana, terkait hal tersebut. Sebab, ia menyebut proses administrasi dalam pengajuan izin kir memang dilakukan langsung oleh pihak karoseri.

"Saat ini sedang diurus oleh karoseri Laksana dan juga United Tractor selaku agen pemegang merek Scania," ujar dia.

Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi ke CV Laksana maupun ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait hal ini.

Sebelumnya diberitakan, walaupun digunakan untuk angkutan orang dan dinyatakan memiliki daya angkut hingga 140 orang, Scania diduga tidak memenuhi persyaratan seperti yang diklaim selama ini.

Berdasarkan keterangan pada stiker uji kir, dinyatakan bahwa peruntukan kendaraan tersebut bukan untuk orang, melainkan untuk barang. Kapasitasnya pun hanya 41 orang.

Fakta tersebut ditemukan oleh salah seorang warga pengguna transjakarta. Penumpang itu menuturkan melihat setidaknya ada dua bus Scania yang stiker kirnya menyatakan bus tersebut sebenarnya bukan merupakan bus gandeng.

"Ada dua bus. Dua-duanya bus koridor I (Blok M-Kota). Saya lihat keterangannya mobil barang," ujar penumpang yang enggan disebutkan namanya itu kepada Kompas.com.

Berdasarkan keterangan foto, bus-bus Scania yang dimaksud berkode JKT 1514214 dan JKT 1509757. Pada stiker kir tercantum nama Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai institusi yang mengeluarkan surat tersebut.

Pada bus dengan kode JKT 1509757, tertulis keterangan kir yang menyatakan bus tersebut hanya memiliki daya angkut 41 orang dan peruntukannya untuk mobil barang. Sedangkan keterangan kir bus dengan kode JKT 1514214 menyatakan bus hanya memiliki daya angkut 39 orang, dan kolom peruntukan bus dicoret dengan spidol.

"Yang dicoret dengan spidol ini yang bikin saya heran," ujar penumpang itu.

Sebagai informasi, keterangan daya angkut hanya 39-41 orang pada bus gandeng Scania itu jauh lebih kecil ketimbang bus tunggal. Sebab, bus-bus tunggal saja rata-rata memiliki daya angkut hingga 80 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com