Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Disarankan Bertemu Ahok Bahas LHP BPK Sebelum Buat Pansus

Kompas.com - 10/08/2015, 09:36 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD DKI Bestari Barus menjadi fraksi yang memiliki pendapat berbeda soal pembentukan Pansus BPK. Bestari mengatakan, fraksinya menginginkan pimpinan DPRD bertemu terlebih dahulu dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama untuk membahas masalah ini.

"Pada saat rapimgab (rapat pimpinan gabungan) kami sampaikan, bahwa BPK mengisyaratkan dalam suratnya agar gubernur dan pimpinan DPRD bertemu untuk mendiskusikan LHP BPK," ujar Bestari ketika dihubungi, Minggu (10/8/2015).

Bestari mengatakan, sebaiknya DPRD DKI mengikuti saran BPK tersebut lebih dulu. Materi serta data-data mengenai temuan BPK bisa menjadi lebih lengkap karena telah berdiskusi dengan eksekutif.

Memang, pada Pansus BPK, pihak eksekutif juga dipanggil untuk menjelaskan mengenai temuan BPK ini. Akan tetapi, yang dipanggil adalah Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat yang belum mengetahui mata anggaran 2014 yang diaudit BPK.

Bestari mengatakan, jika DPRD DKI bertemu dengan Gubernur sebelum pansus, pekerjaan pansus akan menjadi lebih cepat.

"Andaikan didahului dengan pertemuan antara pimpinan DPRD dan Gubernur, kan bisa lebih cepat lagi dalam perolehan data dan informasi. Setelah itu barulah ber-pansus. Itu saran saya pada rapimgab waktu itu," ujar Bestari.

"Apalagi Dewan dengan Gubernur itu kan satu kesatuan-lah dalam pemerintahan daerah, apa salahnya jika bertemu berdiskusi," tambah dia.

Meski demikian, Bestari mengaku tetap akan mengikuti proses pansus yang sedang berjalan saat ini.

Sebelumnya, Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK dibentuk untuk membicarakan temuan-temuan BPK dengan pihak eksekutif. Minggu lalu, Pansus BPK telah memanggil Pemerintah Provinsi DKI untuk membicarakan salah satu temuan BPK yaitu aset di Mangga Dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com