Kanit Reskrim Polsektro Setiabudi Ajun Komisaris Agus Rizal mengatakan, kejadian itu berawal saat sekitar 25 anak yang didominasi oleh siswa SMP berseragam pramuka naik ke bus bernomor polisi B 7425 MP.
Mereka naik sebelum gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, saat ditagih ongkos mereka menolak untuk membayar. Bahkan, salah satu anak malah memalak uang Rp 20.000 dari kondektur yang bernama Susiyanto (34).
"Kemudian terjadilah cekcok mulut antara kernet dan siswa," kata Agus saat ditemui di Polsektro Setiabudi, Jumat (14/8/2015) malam.
Salah seorang siswa pun memukul Susiyanto di bagian wajah. Selanjutnya, siswa lainnya juga memecahkan kaca bagian depan bus tersebut. "Setelah beraksi anarkistis, lalu mereka kabur ke arah Setiabudi Madya," ujar Agus.
Ditemui di Polsektro Setiabudi, Susiyanto menuturkan, seharusnya siswa berseragam sekolah membayar Rp 2.000 sekali naik. Sedangkan masyarakat umum Rp 4.000.
"Mereka memang enggak mau bayar. Pas saya tanya mau bayar enggak? Mereka jawab, saya numpang Bang ke Plaza Festival," ucap bapak satu anak ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.