Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Metromini Berharap Ahok Tak Sekadar Berwacana

Kompas.com - 18/08/2015, 09:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyarankan agar pengusaha-pengusaha metromini segera bergabung ke manajemen Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja), diharapkan bukan sekadar wacana.

Hal itu dilontarkan salah seorang pengusaha metromini, Azas Tigor Nainggolan. Menurut Tigor, ide agar pengusaha metromini bergabung ke manajemen Kopaja merupakan wacana lama. Ia mengatakan ide tersebut sebenarnya datang langsung dari para pengusaha metromini beberapa tahun silam.

"Namun, sampai dengan saat ini tidak pernah ada tindak lanjut dari Pemerintah Provinsi DKI. Selama ini terlalu banyak wacana. Tapi kami pemilik metromini didiamkan saja. Tidak ada proses dialognya oleh Dinas Perhubungan," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2015).

Tigor mengatakan keinginan untuk bergabung ke manajemen Kopaja berawal saat para pengusaha metromini menyadari perlu adanya pihak yang bisa menaungi keberadaan mereka. Hal itu terjadi setelah bubar dan terpecahnya kepengurusan manajemen Metromini.

Kalaupun tidak bergabung ke Kopaja, Tigor mengaku pernah menyarankan agar Pemprov DKI saja yang langsung memegang kendali manajemen metromini. Hal itu dilakukan untuk mempermudah penyusunan rencana peremajaan, revitalisasi, dan integrasi dengan layanan transjakarta. (Baca: Ahok Sarankan Pemilik Metromini "Ganti Baju" Jadi Kopaja)

"Tapi sampai sekarang Pemprov belum pernah mengajak kami berbicara untuk membangun gagasan tersebut," ujar dia.

Karena itulah, Tigor berharap pernyataan Basuki kali ini dapat ditindaklanjuti langsung oleh jajaran terkait. Ia menjamin para pengusaha metromini akan senang apabila rencana tersebut dapat direalisasikan.

"Pemprov kan tahu metromini enggak ada pengurusnya, ya undang semua pemilik metromini yang masih terdaftar. Bicarakan bersama gagasan ini. Toh enggak banyak kok pemilik metromini yang tersisa dan masih lengkap surat-suratnya, hanya sekitar 500-an orang," ucap mantan Ketua DTKJ ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com