JAKARTA, KOMPAS.com - Djangga Lubis mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya kemarin, Rabu (19/8/2015). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, keinginan pengunduran diri Djangga sebenarnya sudah disampaikan padanya saat masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Pak Djangga waktu itu menghadap ke saya dan mengutarakan keinginannya untuk pensiun serta mengurus anak cucu. Saya bilang, 'Pak Djangga tidak boleh berhenti. Harus siapkan anak muda yang baik untuk menggantikan posisi bapak yang berani menerapkan sistem ATM dan melawan premanisme'," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, saat meresmikan Pasar Manggis, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Akhirnya, Djangga pun menyetujui penawaran Basuki. Djangga menunda pengunduran dirinya.
Lebih lanjut, tak hanya Basuki yang meminta Djangga tetap menjabat Dirut PD Pasar Jaya. Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta juga terkesan dengan kinerja Djangga. Jokowi saat itu mengetahui bahwa Djangga merupakan saudara kandung mantan Pangdam Jaya Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis.
Meskipun memiliki kakak seorang jenderal, Djangga tidak memintanya untuk menekan Jokowi-Basuki. Malahan, kata Basuki, Djangga menceritakan keinginannya mengundurkan diri dari Dirut PD Pasar Jaya kepada Hudawi.
"Pak Djangga tidak pernah ngomong ke Pangdam Jaya untuk diperpanjang jabatannya. Mentang-mentang ada jenderal, tekan Gubernur menitip, 'adek saya jangan dipecat, ya'. Tapi Pak Djangga enggak begitu. Saya yakin ini bukan strategi sandiwara Pak Djangga, karena beliau orang Sumatera yang tidak bisa berpura-pura," kata Basuki.
Karena alasan itu pula yang membuat Jokowi-Basuki semakin yakin mempertahankan Djangga Lubis sebagai Dirut PD Pasar Jaya. Di sisi lain, ketika mereka memperpanjang periode jabatan Djangga Lubis, tak sedikit isu miring menghampiri mantan Kepala Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban (P2B) Jakarta Barat itu. Namun Jokowi-Basuki menegaskan tidak akan mengingat-ingat masa lalu pejabat DKI.
"Kami mau memulai dengan baik dan Pak Djangga memang melakukan kerjanya dengan baik. Misalnya memaksa orang untuk debet ketika operasi pasar dan melawan preman-preman," kata Basuki.
Pada akhirnya, Basuki menerima pengunduran diri Djangga. Ia pun menunjuk Direktur Teknik PD Pasar Jaya Luthfi Rachman sebagai Dirut PD Pasar Jaya yang baru. Hanya saja hingga kini Basuki belum menerbitkan SK Gubernur pengangkatan Luthfi sebagai Dirut PD Pasar Jaya.
"Kami memang mencari anak-anak muda mana menjadi Dirut. Saya harapkan PNS dan BUMD mencontoh sikap Pak Djangga yang mengerti keinginan saya dan berniat 'memotong masa lalu'," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.