Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ahok Memang Ganteng, Lebih Ganteng kalau Enggak Marah-marah"

Kompas.com - 26/08/2015, 09:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara, bukan hanya membuat anak-anak heboh. Orangtua yang menemani anaknya pun ikut-ikutan semangat bertemu Basuki.

Pada saat acara peringatan Hari Anak Nasional akan dimulai, anak-anak masih mengerubungi pria yang akrab disapa Ahok itu. Pembawa acara sampai mengingatkan mereka bahwa acara akan dimulai.

"Ayo anak-anak, duduk dulu. Acaranya sudah dimulai, ya," kata pembawa acara itu, Rabu (26/8/2015).

Namun, tampaknya mereka tidak terlalu memedulikan imbauan itu. Tetap saja, mereka mengerubungi Basuki.

"Ayo salim sama Pak Ahok. Enggak galak kayaknya, senyum terus tuh," kata seorang ibu yang mendorong anaknya agar menyalami Basuki.

Suasana tambah meriah ketika Ketua Panitia Harian Anak Nasional 2015 DKI Yusuf Jamal memberi pantun kepada Basuki.

"Sabtu malam makan sekoteng. Lebih enak pakai kacang merah. Emang dasar Pak Ahok memang ganteng. Lebih ganteng lagi kalau enggak marah-marah."

Sontak, para pengunjung tertawa mendengar pantun itu.

"He-he-he, i'm sorry, Pak, ini pantun titipan, Pak. I Love You Darling, ha-ha-ha," kata Yusuf tertawa.  

Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984.

Peringatan HAN tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 melibatkan 1.500 peserta, yang terdiri dari anak jalanan, anak telantar, anak penyandang disabilitas, anak yang berhadapan dengan hukum, anak yatim piatu, dan lain-lain.

Adapun tema peringatan HAN 2015 tingkat Provinsi DKI Jakarta adalah "Wujudkan Generasi Penerus Bangsa Berkepribadian dan Berkarakter Positif Melalui Lingkungan dan Keluarga".

Acara itu turut dimeriahkan dengan hiburan serta pemberian santunan sosial. Para peserta juga diberi kebebasan bermain wahana-wahana Dufan serta Pantai Ancol seharian ini. Acara ini juga merupakan upaya pemenuhan hak dasar anak, yakni hak berekreasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com