Kepala proyek pembangunan flyover (jalan layang) Permata Hijau, Dody Perbawanto, mengatakan, kendaraan ataupun pejalan kaki yang akan melintasi pelintasan tersebut nantinya harus melewati jalan layang. Tidak ada lagi yang bisa melewati pelintasan di bawah.
"Akan ditutup permanen. Semua kendaraan harus lewat flyover, pejalan kaki juga. Di flyover nanti akan ada trotoar," kata Dody saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Dody menjelaskan, jalan layang tersebut akan dibangun sepanjang 536 meter dengan tinggi 12 meter. Lebar flyover mencapai 10 meter. "Flyover terdiri dari dua lajur, masing-masing lebarnya sekitar 3,7 meter. Sisanya untuk trotoar," ujarnya.
Trotoar akan dibangun di sisi paling kanan dan kiri lajur. Sementara itu, pembatas lajur akan dipasangi marka berupa garis tak putus. Hal itu untuk menghemat lebar flyover.
"Kalau diberi separator akan lebih sempit lagi (lebar lajurnya). Makanya, hanya akan kami pasangi marka dan nanti ditambah reflektor," kata Dody.
Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, pembangunan flyover Permata Hijau saat ini sudah mencapai 70 persen dari rencana 45,75 persen. Saat ini, pembangunan sedang difokuskan pada bentang tengah flyover.
"Sekarang sedang dalam tahap pemasangan segmental box girder. Ini merupakan hal yang khusus karena di bawahnya ada pelintasan rel kereta. Makanya, kami menggunakan special lifter untuk mengangkatnya," ujar Heru.
Pengerjaan bentang tengah juga dilakukan saat jadwal lalu lintas kereta api tidak terlalu padat untuk menjaga keamanan pelintasan. Pengerjaan hanya dilakukan pada waktu tertentu, yakni pukul 00.00-04.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.