Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Atlet Kemayoran Memiliki Nama Resmi "Apartemen D10"

Kompas.com - 28/09/2015, 17:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski dibangun dalam rangka persiapan Asian Games 2018, wisma atlet di Kemayoran akan memiliki nama resmi "apartemen D10". Hal itu mengacu pada peruntukan jangka panjang bangunan yang rencananya terdiri dari tujuh blok. Kompleks ini berkapasitas sekitar 14 ribu unit.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sendiri enggan menyebut bangunan yang dibangun di atas lahan hibah dari Sekretariat Negara itu sebagai wisma atlet.

"Jadi namanya apartemen Blok D10. Saya tak mau (menyebutnya wisma atlet). Bisa dituntut karena ada atlet yang setelah Asian Games klaim tidak bisa tinggal di sana karena jadi apartemen," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/9/2015).

Sebagai informasi, setelah Asian Games 2018, wisma atlet di Kemayotan direncanakan akan dijadikan rumah susun sederhana milik (rusunami).

Beberapa waktu lalu, Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Mohamad Taufik mengingatkan Pemprov DKI agar berhati-hati memberi nama bangunan tersebut. Sebab, bila dari awal penamaannya sebagai wisma atlet, maka perubahan peruntukan menjadi rusunawa berpotensi membuat Pemprov DKI bisa dituntut telah melakukan penyelewengan.

"Perlu hati-hati ini soal penggunaan nama. Sejak awal, orang kan tahunya bangunan wisma atlet yang dibangun untuk atlet. Takutnya setelah Asian Games selesai, atlet-atlet ini menagih dan merasa dibodohi," kata Taufik saat rapat pembahasan KUA-PPAS 2016, di Gedung DPRD DKI, Senin (14/9/2015).

Proyek pembagunan wisma atlet untuk Asian Games 2018 di Kemayoran secara simbolis akan dimulai Rabu lusa. Peletakan batu alias groundbrekingnya sendiri akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com