Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kenapa DPRD Tidak Bentuk Pansus Bantargebang?

Kompas.com - 30/10/2015, 12:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan mengapa DPRD DKI tidak membentuk pansus dugaan penyalahgunaan anggaran pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Padahal, lanjut dia, sudah ada audit investigasi BPK yang menyebut pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya, melakukan wanprestasi. 

"Kok enggak ada pansus Bantargebang sih?" tanya Basuki di Pasar Taman Puring, Jakarta, Jumat (30/10/2015). 

Seharusnya, DPRD membentuk pansus pengelolaan TPST Bantargebang. Pasalnya, tiap tahunnya, ratusan miliar anggaran DKI mengalir ke PT GTJ.

Sementara itu, PT GTJ terbukti melakukan wanprestasi dan tidak melakukan teknologi yang disepakati dalam kontrak kerja sama.

Tak hanya permasalahan itu, Basuki juga mempertanyakan tak adanya pansus temuan penyalahgunaan anggaran dalam pos Dinas Pendidikan.

Padahal, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan tersangka atas pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD Perubahan 2014.

"Scanner dan UPS ada enggak temuan? Sudah ada yang mau masuk penjara lagi. Ada enggak pansus? Kagak ada," kata Basuki. 

Lagi pula, lanjut dia, tidak ada pengadaan UPS dan teknologi lainnya di dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan 2016.

Seharusnya, DPRD turut mencari anggaran siluman yang muncul di APBD DKI.

"Jaksa sudah bilang siluman dan diakui sama Pak Alex Usman kalau (anggaran siluman) ini diatur DPRD, sengaja dimunculin anggaran itu."

"Kalau (pembelian sebagian lahan) RS Sumber Waras ada enggak di dalam KUA-PPAS Perubahan 2014? Ada, bersama dengan DPRD mutusin belinya, kok malah itu yang dipansusin?" tanya Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Megapolitan
MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com