JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan U-turn (putaran balik) di Jalan Bugis Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terpantau ambles pada Kamis (12/11/2015).
Hampir dua pekan, lubang berdiameter 1,5 meter dengan kedalaman kurang lebih 2 meter itu dibiarkan ambles.
Pantauan Wartakotalive.com, lubang tersebut tampak menakutkan apabila dilihat dari dekat. Dari lubang itu terdengar gemericik air yang mengalir di saluran air jembatan tersebut.
Lubang tersebut telah ditutup warga dengan menggunakan ranting kering. Hal ini dilakukan agar para pengendara yang melintas, kemudian memutar arah ke Tanjung Priok, atau sebaliknya, dan ke arah Swasembada Barat Raya.
Sejumlah pengendara mobil dan motor tampak mengurangi laju kendaraan mereka ketika melintasi jalan tersebut dan ingin memutar arah. .
Keberadaan lubang itu pun menjadi perhatian warga sekitar. Tak hanya pengendara, sejumlah pejalan kaki nampak sesekali melirik dan berupaya menghindari lubang tersebut.
Beberapa warga sekitar mengakui, lubang tersebut sudah ada sejak dua pekan lalu. Hingga kini, pemerintah terkait belum melakukan perbaikan.
"Sudah dua mingguan itu Mas, itu katanya mau diperbaiki. Kan ada plang putih ditaruh didekat lubang itu, sampai sekarang belum diperbaiki," ujar Wahyu (34) warga di Swasembada Barat Raya.
Ia pun mengaku belum mengetahui mengapa jalan tersebut ambles. Menurut dia, ada saluran air dengan arus yang cukup deras di bawah lubang tersebut.
"Bahaya kalau ada anak kecil kejeblos di situ, malah kebawa arus, serem memang," tutur pria yang berprofesi tukang ojek ini.
Hal yang sama dituturkan Ruddi (40), yang juga warga setempat. Menurut Ruddi, lubang itu karena banyaknya truk yang lalu lalang di jalan tersebut.
"Kata warga di sini amblesnya karena truk sering lewat, tetapi saya sih yakin-yakin saja ya. Wajar kalau truk sering melintas di situ jadi ambles. Kalau menurut saya, keberadaan lubang itu selain takut ada yang jeblos ke dalam lubang, keretakan jalannya melebar. Pengendara juga mau enggak mau cari putaran arah yang lain," ujar dia.
Selain membahayakan, lubang tersebut juga mengakibatkan kemacetan pada sore hari. Terkait keberadaan lubang ini, Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara Warsito, dan Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Jakarta Utara Arief Faizal Ritonga belum berkomentar.