JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mengirim perwakilan Pemprov DKI untuk menghadiri Rapat Koordinasi Sinkronisasi Aspirasi Daerah untuk percepatan pembangunan daerah.
Hal ini untuk menjawab berbagai kicauan anggota DPD RI Provinsi DKI Jakarta Fahira Idris yang ditujukan padanya. Fahira kecewa karena Basuki tidak menghadiri Rakorda dengan DPD RI.
"Terserah lah kalau mau ngomong begitu. Tapi kami sudah kirim Wakil Gubernur dan Sekda (Sekretaris Daerah), mungkin dia enggak tahu kesulitan kami," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (12/11/2015).
Alasannya tidak dapat menghadiri Rakorda karena ada rapat dengan PD Dharmajaya. Basuki mendengar masterplan pengembangan badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penyediaan pasokan daging sapi.
Pertemuan dengan PD Dharmajaya itu sebagai awal rencana penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Jumat (13/11/2015) esok.
Basuki berencana membentuk holding PD Pasar Jaya, PD Dharmajaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
"Saya kira mana yang lebih penting? Kami mesti rapat untuk menjaga kestabilan sembako besok dengan Mentan. Masa kami batalin dengan (pertemuan) PD Dharmajaya hanya untuk dengerin DPD? Kami bisa dengar enggak dari Sekda? Yang eksekusi bisa Sekda enggak? Bisa kan," kata Basuki.
Dalam akun Twitternya, Fahira menuding Basuki telah menghina DPD RI. Akibat absennya Basuki di Rakorda tersebut. (Baca: Ahok Absen di Rakorda Banjir, Fahira Marah di Twitter)
Dalam Rakorda itu turut dihadiri Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan tiga anggota DPD RI Provinsi DKI Jakarta lainnya. Seperti AM Fatwa, Dailami Firdaus, dan Abdul Aziz Khafia.
Basuki telah mendisposisi acara tersebut kepada beberapa pejabat DKI. Seperti Sekda DKI Saefullah, Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto, Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.