Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus WN Korea Diduga Bukan Perampokan

Kompas.com - 23/11/2015, 15:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Seong Song (48), warga Korea Selatan, menjadi korban penusukan oleh seseorang saat sedang berada di Cafe Evolution, kawasan kuliner Taman Sari Lippo Karawaci, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/11) dini hari.

Hingga sore, korban masih terbaring lemah di ruang gawat darurat Rumah Sakit Siloam Lippo Karawaci akibat sejumlah luka tusukan di bagian perut sebelah kanan dan rusuk sebelah kanan.

Berdasarkan penyelidikan sementara, motif pelaku diduga bukan pencurian atau perampokan. Hal ini karena tidak ada barang berharga korban yang hilang.

Kini, polisi menyelidiki rekaman kamera pemantau (CCTV) yang ada di kafe itu. Data dari CCTV diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengejar pelaku guna mengungkap kasus tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.00.

"Telah terjadi penusukan terhadap korban warga negara Korea Selatan atas nama Seong Song," kata Iqbal.

Menurut Iqbal, polisi masih mengejar pelaku. Beberapa barang bukti diamankan, seperti kaus putih merek Columbia milik korban, celana panjang bahan warna abu-abu, celana pendek warna merah muda berlumuran darah, dan ikat pinggang kulit warna hitam.

Sejumlah saksi turut diperiksa, seperti pemilik kafe dan para pekerjanya.

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Dua Komisaris Awaludin Amin mengatakan, saat kejadian, korban bersama istrinya, Hong Young Ok (47).

Tengah asyik menikmati malam minggu di tempat itu, mendadak korban diserang oleh seseorang sehingga terkapar bersimbah darah.

"Kami sudah meminta keterangan dari istri korban dan beberapa pegawai kafe. Kasus ini masih kami kembangkan lebih lanjut," ujar Awaludin.

Menurut Awaludin, baik dari keterangan saksi-saksi maupun kamera pemantau, polisi masih belum bisa menyimpulkan ciri-ciri dan motif pelaku.

"Kami belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan orang dekat atau orang asing. Mengingat data yang diperoleh belum lengkap, kami belum bisa memastikan motif dari penusukan itu," kata Awaludin.

Awaludin melanjutkan, barang-barang berharga milik Song sementara ini belum ada yang dilaporkan hilang.

"Dugaan kuat ini adalah kasus penganiayaan yang bukan dilatarbelakangi perampokan atau pencurian. Barang-barang korban tidak ada yang hilang," kata Awaludin.

Kasus kekerasan melibatkan warga negara Korea tidak kali ini saja terjadi. Sebelumnya, di Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga terlibat perselisihan dengan temannya karena cemburu, seorang WN Korea tewas ditikam.

(RAY/PIN)

-------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 23 November 2015, dengan judul "Kasus WN Korea Diduga Bukan Perampokan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com