Acara itu dihadiri oleh ketiga calon wali kota, yaitu Ikhsan Modjo, Arsid, dan Airin Rachmi Diany.
Penanya pertama adalah Rizki Jonis, anggota DPRD Tangerang Selatan dari Fraksi Partai Demokrat. Ia menganggap pemberitaan seputar Pilkada Tangerang Selatan tidak netral.
"Seharusnya, media sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat harus bisa mengawal dengan baik, jangan ada berat sebelah," kata Rizki, dan disimak oleh ketiga calon wali kota Tangerang Selatan.
Pernyataan Rizki ditanggapi biasa saja oleh mereka yang hadir dalam acara tersebut.
Usai Rizki berbicara, ada seseorang yang mengaku sebagai warga Tangerang Selatan dan ingin bertanya. Namun, pertanyaannya dipotong oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Tangerang Selatan Siti Chadijah.
Siti membantah pernyataan Ikhsan bahwa KPUD dan Panwaskada tidak bekerja maksimal.
Menurut dia, sebagai anggota Dewan dari Komisi 1 DPRD Tangerang Selatan, alokasi dana hibah untuk KPUD dan Panwaskada sudah tepat, yakni Rp 60 miliar untuk KPUD, dan Rp 15 miliar untuk Panwaskada.
"Semuanya sudah tepat. Dengan dana hibah itu, kami harapkan, penyelenggaraan pilkada ini bisa berjalan lancar," tutur Siti.
Pernyataan Siti secara tidak langsung mendukung ucapan Airin yang mengaku telah menjalankan programnya melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Belum selesai Siti berbicara, seorang pria dari barisan belakang berteriak meminta mikrofon untuk berbicara.
Dia adalah Drajat Sumarsono, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tangerang Selatan. Dia protes mengapa hanya Rizki dan Siti yang diberi jatah untuk berbicara, sedangkan dia tidak.
"Saya yang nomor 3 ...