Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2015, 15:57 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak ada waktu lagi untuk menunda perbaikan layanan bus metromini. Sudah cukup banyak kejadian memilukan yang melibatkan metromini dan memakan banyak korban.

Beberapa waktu lalu, sebuah metromini menerobos pelintasan kereta api hingga tertabrak KRL commuter line di Tubagus Angke, Jakarta Barat. Dalam peristiwa ini, sebanyak 18 orang, termasuk sopir dan kernet, tewas.

Pada Rabu (16/12/2015), sebuah metromini yang dikemudikan dengan ugal-ugalan menabrak seorang ibu dan anaknya yang sedang menunggu angkot di Jalan Aries Permai, Meruya Utara, Jakarta Barat.

Sang anak, yang berusia 7 tahun, meninggal, sedangkan ibunya mengalami luka parah.

Berbagai kecelakaan lalu lintas dengan korban jiwa yang disebabkan sikap ceroboh dan ugal-ugalan pengemudi metromini menimbulkan kegeraman berbagai kalangan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan menggugat pemilik metromini yang disambar KRL di Tubagus Angke untuk memberi efek jera.

"Dalam Undang-Undang Transportasi, kami bisa gugat pemilik dari bus yang kecelakaan. Kami gugat metromini biar kapok," kata Basuki di Balai Kota, Senin (7/12/2015).

Basuki kembali melontarkan komentar keras ketika peristiwa di Meruya Utara terjadi.

"Saya sudah bilang sama mereka (metromini), enggak ada toleransi. Semua metromini tangkap, habisin saja," kata Basuki di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah juga langsung mencabut izin bus metromini B92 (Ciledug-Grogol) yang terlibat kecelakaan di Meruya Utara.

"Kami tindak tegas, apa pun bentuk kesalahan yang dilakukan operator, kami langsung cabut trayeknya," kata Andri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Menurut Andri, meski sesuai peraturan, pencabutan izin baru bisa dilakukan jika sopir yang bersalah divonis di persidangan, tetapi untuk kasus ini, pencabutan izin dapat langsung dilakukan.

Keputusan pencabutan izin langsung dilakukan karena sudah terjadi kecelakaan yang mengakibatkan orang meninggal.

Pengelolaan metromini sebagai salah satu operator bus sedang di Jakarta harus mendapat perhatian lebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com