Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Kompas.com - 04/05/2024, 11:27 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengemudi mobil HR-V yang menabrak bus kuning Universitas Indonesia (Bikun UI) di Hutan Kota UI, Depok, mengalami patah kaki dan luka di pipi.

"Ada luka di pipi, sama kakinya patah karena kejepit," kata petugas keamanan UI, Junaedi, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/5/2024) kemarin.

Junaedi mengungkapkan, salah satu kaki sang pengemudi sempat terjepit selama 30-40 menit sebelum bisa keluar dari mobil setelah menghancurkan beberapa bagian mobil.

"Evakuasinya sampai harus menghancurkan pintu mobil sebelah pengemudi, kaca mobil depan juga harus ditarik pakai derek. Jadi memang susah biar kaki pengemudinya enggak nyangkut lagi," ujar dia.

Junaedi menyebutkan, pengemudi itu baru bisa dilarikan ke Rumah Sakit UI untuk dirawat pada Jumat sore sekira pukul 16.00 WIB atau satu jam setelah dua penumpang lain dilarikan terlebih dahulu.

Baca juga: Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Insiden tabrakan HR-V dan Bikun UI terjadi di Hutan Kota UI, Depok, Jumat siang kemarin sekitar pukul 14.30 WIB.

Junaedi menjelaskan, mobil HR-V itu melaju dari arah Fakultas Teknik dengan kecepatan tinggi lalu menabrak bikun UI yang sedang berputar dari arah berlawanan.

"Mobil tuh dari arah Fakultas Teknik UI, Bikun UI dari arah berlawanan tapi ada di jalurnya sendiri untuk putar balik. Begitu sampai di haluan, sopir bus sedang membelokkan kendaraannya, mobilnya langsung nabrak," kata Junaedi.

"Ngebutnya gila, gila benar. Perkiraan saya itu speed mobilnya bisa 100 Km/Jam, karena kan jalanan kosong, lurus lagi," ujar dia.

Baca juga: Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Akibat kecelakaan ini, mobil HR-V ringsek terutama di sisi depan dan kanan mobil, sedangkan bikun UI ringsek di sisi kiri.

"Busnya juga ringsek di sisi kiri, tapi kebetulan kalau bus lagi muter, itu dia sudah menurunkan penumpang di Halte Asrama. Jadi, bus memang sudah dalam keadaan kosong," ujar Junaedi.

Sementara itu, kondisi sopir bus disebut baik-baik saja dan tidak alami luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com