JAKARTA, KOMPAS.com — Mendekati malam pergantian tahun, kondisi Taman Impian Jaya Ancol semakin ramai.
Saking ramainya, hampir sepanjang jalan menuju panggung utama di Pantai Carnaval dipenuhi kendaraan bermotor dan pengunjung yang berjalan.
Moda transportasi gratis yang disediakan Ancol, yakni Bus Wara-Wiri, tidak bisa berjalan dengan lancar.
Bus berukuran sedang hingga besar yang dioperasikan ini terhambat karena setengah dari jalan, yang memiliki lebar sekitar lima meter, digunakan sebagai area parkir sepeda motor.
Pengunjung yang akan menuju ke Pantai Carnaval pun harus berjalan di jalur yang seharusnya untuk Bus Wara-Wiri.
Kompas.com sempat mencoba naik Bus Wara-Wiri yang terhalang oleh ramainya penumpang. Bus hanya bisa bergerak dengan kecepatan 2-5 kilometer per jam.
Akibat terlalu banyak pejalan kaki, beberapa penumpang bus memilih turun sebelum Ancol Beach City dan berjalan kaki menuju Pantai Carnaval yang sudah diramaikan oleh penampilan sejumlah artis Indonesia.
Setibanya di dekat Pantai Carnaval, barulah diketahui penyebab bus, yang seharusnya berhenti tepat di samping Pantai Carnaval, harus berputar jauh sebelum tiba di sana.
Ternyata, tidak hanya setengah badan jalan yang digunakan sebagai area parkir sepeda motor. Salah satu halte Bus Wara-Wiri juga sudah dipenuhi kendaraan roda dua tersebut.
Saat dikonfirmasi, Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Rika Lestari menjelaskan, pihaknya memang menggunakan setengah badan jalan sebagai tempat parkir sepeda motor yang sebelumnya disebut dengan istilah kantong parkir.
Namun, Rika enggan berkomentar lebih lanjut mengenai halte Bus Wara-Wiri yang berubah fungsi tersebut.
"Aduh, kenapa begitu ya, pasti karena sudah terlalu padat itu. Jelek sekali (kondisinya)," kata Rika kepada Kompas.com.
Menurut Rika, pihaknya telah menyiagakan sejumlah personel internal Ancol yang dibantu pihak kepolisian untuk membantu aruspejalan kaki dan kendaraan yang masuk ke Ancol.
Hingga pukul 20.30 WIB, pengunjung semakin memadati kawasan Ancol.
Menurut pantauan Kompas.com, polisi dan petugas yang berjaga terlihat di beberapa titik, mengatur laju Bus Wara-Wiri di jalan yang sudah dipenuhi oleh pejalan kaki.
Namun, jumlah petugas yang terbatas membuat pengunjung yang berjalan kaki, dan yang baru sampai dengan kendaraan mereka, cukup lama menghalangi laju bus. Hal ini mengakibatkan kemacetan dengan antrean yang cukup panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.