Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Sopir Metromini yang Belum Melamar ke Transjakarta

Kompas.com - 05/01/2016, 16:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah mengemukakan ajakan bergabung bagi para sopir metromini untuk menjadi pengemudi transjakarta.

Namun, ternyata, PT Transjakarta menyatakan, sampai hari ini belum ada sopir metromini yang bergabung.

"Belum ada sopir metromini yang melamar, tuh. Kalau sopir operator bus lain, banyak," kata Dirut PT Transjakarta Antonius Kosasih saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2016).

Saat disinggung tentang ucapan Basuki mengenai ajakan bagi sopir metromini, Kosasih menyatakan bahwa pihaknya membuka lamaran bagi siapa pun.

"Kami buka lowongan buat semua orang. Siapa pun boleh ikut, dengan persyaratan ringan, tetapi tetap jaga kualitas," ujar Kosasih.

Persyaratan itu antara lain memiliki SIM B1 umum atau B2 umum, tidak buta warna, tidak memiliki masalah kesehatan, memenuhi tinggi badan minimal, tidak menggunakan narkoba, dan lulus tes mengemudikan bus.

Untuk calon pengemudi pria, pelamar mesti memiliki tinggi badan 163 cm, sedangkan wanita 158 cm. Saat ini, dia mengatakan bahwa penerimaan sopir sudah selesai untuk gelombang I.

"Sudah diterima lebih dari 100 orang. Masih perlu banyak," ujar Kosasih.

Pihaknya sedang memulai penerimaan untuk gelombang II. Namun, ia belum menyebut jadwal tes selanjutnya.

"Jadi, hari ini belum ada tes sopir. Nanti, kalau mau liput, saya undang," ujarnya.

Sopir jebolan dari seleksi itu menurut dia hanya akan dipekerjakan untuk operator yang ia kelola saja. Pihaknya tidak mempekerjakan sopir-sopir ini untuk operator lain.

"Enggak, dong. Operator lain juga rekrut sendiri dengan standar yang sama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com