Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Banyak Tempat Wisata di Kepulauan Seribu Tak Aman

Kompas.com - 08/01/2016, 16:58 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar John Weynart Hutagalung menilai masih banyak tempat wisata di Kepulauan Seribu yang tidak ada standar keamanannya.

Hal ini yang membuat tidak ada jaminan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.

Meninggalnya Hilman, siswa SMP Islam Terpadu Darussalam Cibitung, Bekasi, karena tenggelam, pada Selasa (5/1/2016), sebagai salah satu contohnya.

"Rata-rata pulau yang jadi tempat wisata belum safety. Pemilik beberapa resort juga belum sadar tentang public safety," kata John kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2016) sore.

John melihat, ada banyak wisatawan lokal yang mencari tempat wisata murah di wilayah Kepulauan Seribu.

Menurut dia, untuk aspek keamanan, di tempat wisata yang harganya mahal sudah punya standar keamanan.

Sedangkan tempat wisata murah, seperti pulau yang belum berpenghuni, walaupun belum ada standar keamanan, tetap didatangi wisatawan.

Salah satu pulau yang belum ada standar keamanannya adalah Pulau Kotok, tempat di mana sekolah Hilman mengadakan outbound.

"Banyak wisatawan yang kemping-kemping di pulau kosong, itu belum ada standar safety-nya. Gimana keamanannya, kalau berenang apa airnya aman. Makanya, dalam waktu dekat, saya mau kumpul dengan stakeholder pengusaha tempat wisata ngomongin hal itu," tutur John.

Dari pertemuan itu, John berharap, mulai digagas standar keamanan dan bagaimana mengatur teknis manajemen tempat wisata yang ada di Kepulauan Seribu.

Dengan begitu, wisatawan bisa mendapat imbauan tentang tempat-tempat tertentu yang boleh dikunjungi dan mana yang tidak.

Imbauan itu misalnya sampai batasan berapa meter wisatawan boleh berenang, dan pengetahuan tentang hal-hal berbahaya di suatu kawasan seperti arus bawah laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com