"Dita menganggap ini hubungan relasi kerja. Sejauh ini, menurut Dita, enggak ada relasi (asmara) dan enggak ada ungkapan perasaan," kata Direktur LBH Apik Jakarta Ratna Bataramunti, di kantor LBH Apik, Jakarta Timur, Senin (1/2/2016).
Menurut Ratna, sikap protektif itu ditunjukkan antara lain pada sikap terlalu mengontrol Dita, misalnya tak boleh pulang malam. Dita pun mulai kerap merasa diikuti oleh orang tak dikenal.
"Awalnya, dia enggak masalah diproteksi begitu. Akan tetapi, ke sininya kayak model cemburu. Kami sudah tanya. Yang disampaikan, korban hanya relasi kerja," ujar Ratna.
Ratna melanjutkan, Dita menganggap Masinton sebagai mentornya. Masinton dianggap berjasa pula membawa karier Dita di politik. Masinton juga dekat dengan keluarga Dita.
"Sudah dekat, semacam kekeluargaan. Ibunya (Dita) juga menitipkan dia untuk belajar politik. Kenal sudah 6 bulanan," ujar Ratna.
Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri. Ia dilaporkan atas tuduhan pemukulan terhadap staf ahlinya yang bernama Dita Aditya.
Dita yang juga kader DPW Partai Nasdem DKI Jakarta itu disebut dipukul pada 21 Januari 2016 malam.
Saat itu, Masinton menjemput Dita dari suatu kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ia disebut sempat dibawa berputar-putar dengan mobil, lalu pemukulan itu terjadi. Ia mengalami luka di mata sebelah kanan.