Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Diingatkan, Penghapusan Premium Bisa Pengaruhi Harga Jual Barang dan Jasa

Kompas.com - 05/02/2016, 15:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana penghapusan Premium yang dicetuskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuai kritik dari anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan, Rio Sambodo.

Menurut dia, penghapusan Premium di Jakarta akan menimbulkan efek sosial. (Baca: Kadis Perindustrian dan Energi: Penghapusan Premium di Jakarta Baru Usulan).

Penghapusan Premium di Jakarta diyakininya bakal mempengaruhi harga barang dan jasa.

"Kalau Premium dihapus, akan muncul masalah baru. Karena pasti mempengaruhi harga jual barang dan jasa," ujar Rio di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (5/2/2016).

Ia berpendapat, harga barang dan jasa di Jakarta akan meningkat apabila Premium dihilangkan.

Kendati demikian, Rio mengatakan bahwa niat Basuki untuk menghapuskan Premium sebenarnya baik.

Dengan demikian, warga dipaksa untuk beralih ke bahan bakar minyak yang lebih mahal. Pilihan lainnya, warga menggunakan transportasi umum. (Baca: Ahok Bakal Hapus Subsidi Premium).

Namun, Rio juga mengingatkan Basuki untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin muncul setelah Premium dihapuskan. 

Rio pun menilai warga akan marah dan sulit menerima kebijakan tersebut. "Alasannya menghapus Premium mungkin demi tujuan yang lebih baik. Tetapi jangan sampai timbul efek kecut sehingga meimbulkan kemarahan warga," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, PT Pertamina secara lisan telah menyetujui penghapusan Premium di Jakarta.

Namun, persetujuan itu, menurut dia, belum disampaikan Pertamina secara resmi. (Baca: Kadis Perindustrian dan Energi: Penghapusan Premium di Jakarta Baru Usulan ).

Menurut Basuki, penghentian distribusi Premium di Ibu Kota akan menguntungkan negara. Langkah ini dinilainya bisa menghemat APBN.

Selain itu, penghapusan Premium di Jakarta dinilainya mampu menekan kadar polusi di Ibu Kota.

Kebijakan ini juga dinilainya dapat memaksa pengendara kendaraan bermotor beralih ke angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com