Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Lulung, Ini Penyebab Warga Kalijodo Mencarinya

Kompas.com - 16/02/2016, 20:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengatakan bahwa warga Kalijodo mencari dirinya dengan mendatanginya ke Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (16/2/2016), untuk meminta bantuan terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur kawasan Kalijodo.

Menurut Lulung, kedatangan warga Kalijodo untuk mencarinya itu berawal ketika ia tampil sebagai salah satu narasumber program berita yang ditayangkan salah satu stasiun televisi berita.

Saat itu, Lulung sempat ditanya oleh presenter mengenai pendapatnya tentang rencana penggusuran Kalijodo.

(Baca: Lulung: Kalijodo Itu Pengalihan Isu Sumber Waras ).

"Kemudian saya jelaskan. Mungkin dari penjelasan itu warga kalijodo merasa mau dibantu. Mereka kemudian cari saya," kata Lulung di Gedung DPRD DKI, Selasa (16/2/2016).

Menurut Lulung, pada awalnya warga Kalijodo mendatangi posko Partai Persatuan Banngsa yang ada di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.

Di tempat itulah, mereka kemudian meminta kontak Lulung dari para kader-kader PPP yang ada di sana.

"Waktu mereka minta nomor telepon saya, anak buah saya sempat nanya 'kenapa mesti ke Haji Lulung? kan di sini yang menang PDI-P'. Terus mereka jawab 'Haji Lulung kasih komentar yang memperhatikan kita'," ujar Lulung.

Seperti diberitakan, puluhan warga Kalijodo sempat datang ke Gedung DPRD DKI pada Senin kemarin. (Baca: Ketika Daeng Azis Mencari Haji Lulung).

Namun, tidak ada yang menyambut mereka. Kemudian, tokoh masyarakat Kalijodo, Abdul Azis, menelepon seseorang untuk mencari Lulung.

Setelah mengetahui Lulung sedang tidak di tempat, mereka pun memilih pergi. Menurut Lulung, pada Senin kemarin, ia sedang berada di luar kota sehingga tidak bisa ditemui di Gedung DPRD.

Ia mengaku memang sempat menerima telepon dari seseorang bernama Ully yang diketahuinya merupakan staf dari Azis.

Kepada Ully, Lulung kemudian menyarankan agar warga Kalijodo mengirimkan surat pemberitahuan ke Ketua DPRD.

"Nanti Ketua DPRD yang mendisposisikan ke siapa. Bisa ke Taufik (Mohamad Taufik), saya, atau ke Fraksi PDIP. Atau bisa saja kita dengar sama-sama," kata Lulung.

Lulung mengaku bisa saja menemui warga tanpa harus melalui pengajuan surat ke Ketua DPRD.

Namun, ia menyebut langkah itu bisa menimbulkan persepsi negatif. (Baca: Taufik Heran Daeng Azis Tidak Menemui Dirinya di DPRD).

"Takut beda persepsi. Nanti dikait-kaitkan 'oh kalau begitu haji Lulung berteman nih sama si ini," ucap politisi PPP itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com