Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Bikin Komunitas Pendukung Calon Gubernur DKI

Kompas.com - 18/03/2016, 06:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas relawan Teman Ahok, yang merupakan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, tidak lagi menjadi satu-satunya kelompok relawan. Entah siapa yang duluan berdiri, hal yang pasti adalah kini muncul banyak kelompok relawan yang mendukung bakal cagub DKI Jakarta.

Kelompok pendukung Ahok (sapaan Basuki) yang paling baru adalah komunitas Basuki Tjahaja Purnama Mania yang disingkat "Batman". Mereka baru saja mendeklarasikan dirinya kemarin, Kamis (17/3/2016).

Komunitas ini diisi oleh para masyarakat dari lintas golongan baik pengusaha, pegawai swasta, hingga sopir berbasis aplikasi. Saat deklarasi, Ketua Umum Batman Immanuel Ebenezer mengatakan, tugas relawan yang ia bentuk tidak akan tumpang tindih dengan tugas komunitas Teman Ahok.

"Tugas kami hanya menjembatani masyarakat untuk mengenalkan dan menyosialisasikan kinerja Ahok selama menjalankan tugasnya sebagai gubernur secara kreatif," kata laki-laki yang akrab dipanggil Nuel ini.

Berbeda dengan Teman Ahok, Batman tidak akan mengumpulkan KTP. Sikap ini ternyata mendapat pujian dari Ahok sendiri. Sebab, komunitas tersebut murni memberi dukungan tanpa mengganggu sistem pengumpulan KTP yang sedang fokus dikerjakan Teman Ahok.

Pesaing Ahok pun punya komunitas

Tidak hanya petahana yang dibanjiri pendukung. Bakal cagub lainnya pun memiliki pendukung yang menjadi basis penggerak dukungan untuk mereka. Salah satunya adalah Abraham "Lulung" Lunggana yang memiliki kelompok Suka Haji Lulung. Kelompok tersebut rencananya akan diresmikan akhir bulan ini.

"Kita akan deklarasikan tanggal 30 Maret," ujar Lulung. Nama Suka Haji Lulung dipilih bukan tanpa alasan. Kata "Suka" yang digunakan merupakan singkatan dari "Suara Kami". Maka Suka Haji Lulung bisa disebut juga Suara Kami Haji Lulung.

Politisi PPP ini mengatakan nantinya dia akan membuka Posko Suka Haji Lulung di berbagai wilayah untuk menggalang dukungan. (Baca: Setelah Teman Ahok dan Relawan Haji Lulung, Kini Muncul Sahabat Djarot)

Selain Lulung, banyak yang tidak tahu bahwa bakal cagub dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, juga memiliki kelompok pendukung yang bernama Sahabat Sandiaga Uno (SSU). Bahkan keberadaan SSU sudah lebih dulu dari Suka Haji Lulung. SSU pertama kali muncul ke permukaan pada akhir tahun 2015 ketika nama Sandiaga Uno diisukan menjadi cagub DKI.

Selain itu, adapula komunitas Sahabat Djarot. Komunitas ini bermaksud untuk mendukung Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat. Namun, sepertinya komunitas ini bukan komunitas resmi karena Djarot mengatakan tidak pernah membuat komunitas itu.

Menurut Djarot, tagar yang dimunculkan bersamaan dengan foto karikatur wajah ciri khas Djarot itu dibuat Komunitas Banteng Muda (KBM) yang masih berafiliasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Ah biar sajalah. Aku baru tahu dari media. Setelah kami cek, ternyata yang bikin itu anak-anak dari Komunitas Banteng Muda," kata Djarot di Balai Kota, Kamis (17/3/2016).

Djarot mengaku tidak ada komunikasi antara dirinya dan KBM terkait gambar dirinya di media sosial tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com