Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diimbau Peka Pada Anak Korban Eksploitasi

Kompas.com - 27/03/2016, 15:51 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengimbau masyarakat untuk lebih bijak saat bertemu anak-anak yang mengemis dan mengamen di jalan. Wahyu berharap masyarakat tak mudah memberi karena bisa jadi anak-anak tersebut merupakan korban eksploitasi atau perdagangan manusia.

"Semakin kita memberi, semakin menderita anak itu," kata Wahyu, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (27/3/2016).

Menurut Wahyu, kasus eksploitasi dan perdagangan anak seringkali terjadi di sekitar kehidupan masyarakat. Hanya saja, banyak yang tidak menyadari ada sindikat perdagangan manusia di balik aktivitas mengamen atau mengemis anak-anak itu.

Masyarakat, kata Wahyu, akhirnya memilih untuk memberikan uang dengan alasan iba pada anak-anak tersebut.

"Ini yang seringkali terpikir oleh kita," kata Wahyu.

Jajarannya Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan membongkar praktik perdagangan dan eksploitasi anak yang dijadikan pengemis atau pengamen di sekitar Blok M. Empat orang langsung ditetapkan tersangka oleh penyidik, yaitu SM (18), EH (17), I alias Mama Wiwit (35) dan NH (43). 

Dari empat pelaku pengeksploitasi anak, di antaranya mengaku sebagai orangtua saat ditangkap polisi. Korban eksploitasi anak tersebut salah satunya adalah Bon-Bon, bayi berusia 6 bulan.

Karena pengungkapan kasus ini, sekitar 20 anak yang menjadi korban eksploitasi berhasil diamankan polisi. Ke depan, polisi mengimbau kepada masyarakat yang melihat modus tersebut agar segera melapor ke polisi.

"Nanti akan kami dalami informasi tersebut," ungkap Wahyu.

Kompas TV Polisi Membongkar Praktik Eksploitasi Anak Jalanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com