Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Berusia 15 Tahun Laporkan Ibu Kandungnya karena Dipaksa Menikah

Kompas.com - 05/04/2016, 16:48 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang gadis berumur 15 tahun melaporkan suaminya dan ibu kandungnya ke Polda Metro Jaya pada Senin (4/4/2016) karena sebelumnya dipaksa menikah.

Gadis tersebut dipaksa menikah dengan seorang pria berusia 37 tahun yang bukan pilihannya oleh ibu kandungnya sendiri.

Kasubdit Reknata Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Suparmo membenarkan adanya laporan tersebut. Saat ini, laporan itu tengah ditindaklanjuti.

"Kita sudah memeriksa kakak korban dan pelapor. Alat bukti ada, tetapi masih kurang lengkap," ujar Suparmo, ketika dihubungi, Selasa (5/4/2016).

Suparmo menjelaskan, gadis tersebut dipaksa menikah oleh ibu kandungnya. Pemaksaan tersebut dilakukan karena ibunya mempunyai utang dengan terlapor yang sekarang telah menjadi suami dari anaknya.

"Itu karena utang. Utangnya sudah lama. Ya sebesar Rp 5 juta," katanya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban dipaksa menikah secara agama dengan lelaki yang lebih tua 22 tahun dari dirinya.

Padahal, pria tersebut telah memiliki istri dan anak, serta menjadi bos usaha lapak judi.

Pria itu melarang korban keluar dari apartemen di kawasan Jakarta Utara selama sebulan. Korban juga hanya ditemui oleh suaminya hanya pada waktu ingin berhubungan intim.

Karena sudah tidak tahan dengan perlakukan sang suami, korban akhirnya mengadu kepada kakak kandung dan pamannya yang menjemput korban ke apartemen.

Selanjutnya, kakak dan paman korban menemui Posbakum Advokat Indonesia guna melaporkan orangtua serta suami korban ke Polda Metro Jaya dengan Laporan Polisi Nomor: LP/1573/IV/2016/PMJ/Ditreskrimum terkait dugaan perkawinan di bawah umur dan eksploitasi anak.

Kompas TV Ayah Tega Hamili Anak Kandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com