BEKASI, KOMPAS.com - Banjir luapan Sungai Cikeas masih menggenangi pemukiman warga Komplek Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/3/2016). Warga kemungkinan besar akan bermalam di posko pengungsian.
Meski dilaporkan mulai surut, ketinggian air masih sekitar 1 sampai 2 meter. Sebelumnya, tinggi muka air mencapai hampir empat meter di beberapa titik.
Posko pengungsi berupa tenda yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan TNI, sudah mulai dihuni warga. Warga yang belum dapat kembali ke rumah karena air masih tinggi juga memenuhi gang masuk komplek PGP.
Aulani (56) warga RT 06 RW 08 Komplek PGP mengatakan, ia dievakuasi dari rumahnya oleh petugas dengan perahu karet.
"Suami saya kan stroke, jadi tadi bapaknya mesti digendong sama petugas terus berenang ke perahu," kata Aulani di tenda pengungsian.
Hampir seluruh baju perempuan itu juga basah. Ia belum berganti pakaian. Ia juga belum makan dan masih bingung mencari tempat untuk mandi.
"Sulitnya air sama kamar kecil," ujar Aulani.
Sarmun (44), warga RT 02 RW 08 yang juga mengungsi di posko banjir mengatakan, belum ada pengumuman dari petugas apakah warga boleh kembali ke rumah atau tidak.
"Kalau belum boleh masuk terpaksa besok baru pulang rumah," kata Sarmun.
Ia kini mengungsi bersama putranya di tenda. Padahal biasanya, cukup bertahan di lantai dua rumah. Karena banjir mencapai 3,5 meter, ia terpaksa mengungsi. Suaminya bertahan di rumah.
Ini adalah kali pertama dirinya mengungsi dari terjangan banjir di kawasan itu.
"Kalau mengungsi di tenda masalahnya nyamuk aja, enggak ada selimut. Kasihan anak," kata Sarmun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.