Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Masih Tinggi, Warga Kompleks PGP di Jatiasih Bermalam di Tenda

Kompas.com - 21/04/2016, 19:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Banjir luapan Sungai Cikeas masih menggenangi pemukiman warga Komplek Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/3/2016). Warga kemungkinan besar akan bermalam di posko pengungsian.

Meski dilaporkan mulai surut, ketinggian air masih sekitar 1 sampai 2 meter. Sebelumnya, tinggi muka air mencapai hampir empat meter di beberapa titik.

Posko pengungsi berupa tenda yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan TNI, sudah mulai dihuni warga. Warga yang belum dapat kembali ke rumah karena air masih tinggi juga memenuhi gang masuk komplek PGP.

Aulani (56) warga RT 06 RW 08 Komplek PGP mengatakan, ia dievakuasi dari rumahnya oleh petugas dengan perahu karet.

"Suami saya kan stroke, jadi tadi bapaknya mesti digendong sama petugas terus berenang ke perahu," kata Aulani di tenda pengungsian.

Hampir seluruh baju perempuan itu juga basah. Ia belum berganti pakaian. Ia juga belum makan dan masih bingung mencari tempat untuk mandi.

"Sulitnya air sama kamar kecil," ujar Aulani.

Sarmun (44), warga RT 02 RW 08 yang juga mengungsi di posko banjir mengatakan, belum ada pengumuman dari petugas apakah warga boleh kembali ke rumah atau tidak.

"Kalau belum boleh masuk terpaksa besok baru pulang rumah," kata Sarmun.

Ia kini mengungsi bersama putranya di tenda. Padahal biasanya, cukup bertahan di lantai dua rumah. Karena banjir mencapai 3,5 meter, ia terpaksa mengungsi. Suaminya bertahan di rumah.

Ini adalah kali pertama dirinya mengungsi dari terjangan banjir di kawasan itu.

"Kalau mengungsi di tenda masalahnya nyamuk aja, enggak ada selimut. Kasihan anak," kata Sarmun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com