Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Nur Dikembalikan ke Keluarga Hari Ini Tanpa Kaki yang Dimutilasi

Kompas.com - 22/04/2016, 16:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Jenazah Nur (34), wanita hamil tujuh bulan yang dibunuh dan dimutilasi di sebuah rumah kontrakan wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang, akan dipulangkan ke pihak keluarganya, Jumat (22/4/2016) pukul 16.00 WIB.

Jenazah Nur akan diserahkan dan diantar kepada keluarganya yang berada di Kabupaten Lebak, Banten, tanpa potongan kedua kakinya yang masih belum ditemukan sampai saat ini.

"Akan kami serahkan kepada pihak keluarga di RSUD Kabupaten Tangerang sekaligus kami kawal ke rumahnya. Kalau soal kaki korban, kami belum temukan. Upaya sudah maksimal mencarinya," kata Kapolsek Cikupa Komisaris Gunarko kepada Kompas.com, Jumat.

Sejak hari pertama Nur diketahui meninggal, Rabu (13/4/2016), baru kepala dan badan korban tersebut yang ditemukan. Keesokan harinya, setelah pencarian bagian tubuh lain, potongan kedua tangan Nur yang dibuang di tempat terpisah ditemukan di daerah Tigaraksa.

Tim gabungan dari Polda Metro Jaya ataupun Polresta Tangerang sudah menyisir beberapa tempat untuk mencari kedua kaki Nur. Pencarian masih dilakukan kemarin, tetapi belum juga berhasil.

Dengan begitu, Nur akan dimakamkan tanpa kedua kakinya.

Nur dibunuh oleh Agus (33), teman prianya selama bekerja di Cikupa. Mereka menjalin hubungan hingga melakukan hubungan suami-istri yang membuat Nur hamil tujuh bulan. (Baca: Polisi Sebut Tersangka Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa Seorang "Playboy")

Kepada Nur, Agus mengaku belum pernah menikah. Sementara itu, Nur mengaku berstatus janda dan sudah memiliki anak. Namun, belakangan, Nur baru tahu bahwa Agus sudah beristri dan punya anak di Bogor, Jawa Barat. Kesal dibohongi oleh Agus, Nur pun mulai marah.

Hubungan keduanya semakin tidak harmonis hingga pada Minggu (10/4/2016) lalu, Nur mengucapkan kata-kata kasar yang memicu kemarahan Agus hingga akhirnya membunuh Nur.

Setelah Nur tewas, Agus memutilasi tubuh korban menjadi lima bagian karena takut ketahuan. (Baca: Ini Kisah Cinta AG dan NA yang Berujung Pembunuhan dan Mutilasi)

Dia pun kabur ke Surabaya, tetapi berhasil ditangkap polisi pada Rabu (20/4/2016). Status Agus pun telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com