Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pejabat Pemprov DKI yang Jadi Staf Ditempatkan di Badiklat

Kompas.com - 29/04/2016, 15:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kepegawain Daerah DKI Agus Suradika mengungkapkan alasan mengapa mantan pejabat DKI ditaruh di Badan Pendidikan dan Pelatihan DKI.

Agus mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tersebut bisa lebih menjaga harga diri para mantan pejabat tersebut.

"Di Badiklat banyak tugas kok dan lebih bersahaja untuk mantan pejabat. Kalau di tempat lain, masa mereka disuruh-suruh," ujar Agus di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (29/4/2016).

Di Badiklat, mantan pejabat tersebut biasanya bertugas sebagai moderator, fasilitator, dan juga analisis. Mereka memberi pengarahan bagi PNS lain mengenai tugas-tugas PNS DKI. Pekerjaan mereka lebih kepada menyumbang pemikiran-pemikiran di Badiklat. Bukan mengurus pekerjaan teknis.

"Kalau jadi moderator kan lebih bersahaja dan terhormat," ujar Agus. (Baca: 29 Pejabat di DKI Diturunkan Jabatannya Jadi Staf)

Apalagi, sebagai mantan pejabat, mereka pasti memiliki ilmu yang bisa dibagi dengan PNS lain. Sehingga, tugas mereka di Badiklat tidak boleh dianggap enteng.

Sejauh ini, sudah ada beberapa mantan pejabat DKI yang ditaruh di Badiklat. Misalnya Lasro Marbun yang dulu menjadi Kepala Inspektorat, Joko Kundaryo sebagai mantan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan, Agus Priyono sebagai mantan Kepala Dinas Tata Air, Benjamin Bukit sebagai mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi, dan Nandar Kusnandar sebagai mantan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

Mantan pejabat paling baru yang masuk ke Badiklat adalah Rustam Effendi sebagai mantan Wali Kota Jakarta Utara. (Baca: Pejabat DKI Jadi Staf Depresi, Ini Tanggapan Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com