Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Sandiaga Ogah Kritik Ahok

Kompas.com - 15/05/2016, 12:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan, memasuki bulan puasa, ia tidak mau terlalu keras mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sandiaga menyampaikan hal itu ketika dimintai pendapat tentang rencana Ahok yang ingin membongkar tenda-tenda sumbangan di Pasar Ikan, Jakarta Utara.

"Kita masuk bulan Ramadhan, kita cool down dulu deh. Saya enggak mau nanggepin apa yang Pak Gubernur Basuki sampaikan karena nanti akan tambah panas situasinya," kata Sandiaga saat ditemui di Meruya Utara, Minggu (15/5/2016).

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi massa (ormas) mendirikan tenda di kawasan Pasar Ikan untuk menampung bantuan berupa bahan makanan sebagai kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Salah satu tenda itu diketahui merupakan pemberian Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Adapun Sandiaga merupakan kader Gerindra.

Sandiaga mengatakan, warga yang ramai-ramai kembali ke Pasar Ikan sedang menuntut haknya.

"Istri saya baru dari Luar Batang sama ibu-ibu di sana. Kalau saya lihat, mereka di sana ada alasannya. Mereka di sana menuntut hak mereka," ujarnya.

Sandi pun enggan menanggapi pernyataan Ahok karena akan berpotensi menjadi perang opini. Ia lebih menyarankan agar Pemprov DKI dan warganya mencari jalan tengah.

"Biarkan cool down dulu, kita cari solusinya apa, apa yang mereka inginkan, coba kita jembatani," kata Sandi.

Gaya komunikasi politik Sandiaga ini sempat menuai pujian dari politikus Nasdem, Bestari Barus. Menurut dia, Sandiaga mampu menandingi Ahok tanpa perlu menjelek-jelekkannya.

"Pada saat tukar pandangan dengan Sandiaga Uno di Jakarta Utara, saya bilang sama Sandiaga, 'You pantas, you sudah bisa bedah permasalahan macam-macam tanpa mencela'," kata Bestari dalam diskusi berjudul "Fenomena Pilgub DKI" di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com