Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya "Teman Ahok" demi Selembar Kertas Verifikasi yang Loloskan Ahok-Heru

Kompas.com - 30/05/2016, 09:45 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Teman Ahok sudah mulai mengumpulkan KTP dukungan untuk calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama sejak Juni 2015 lalu. Formulir yang terkumpul tanpa nama bakal calon wakil gubernur itu mencapai 784.977 hingga Maret 2016.

Pengumpulan KTP dengan formulir lama itu kemudian diberhentikan. Teman Ahok kemudian melakukan pengumpulan ulang KTP dukungan dengan memasukkan nama wakil gubernur petahana Heru Budi Hartono.

Pengumpulan KTP mulai efektif dilakukan sejak 11 Maret 2016. Dalam waktu satu bulan, jumlah perolehan KTP untuk Ahok-Heru telah melampaui syarat minimum dukungan untuk calon independen, yaitu 532.213 data KTP.

Teman Ahok pun menggelar syukuran atas pencapaian tersebut pada 11 April 2016. Hingga saat ini, pengumpulan KTP untuk Ahok-Heru sudah mencapai 900.282. Salah satu pendiri Teman Ahok, Aditya Yogi Prabowo, mengatakan, masyarakat yang telah memberikan KTP dukungan untuk Ahok-Heru akan mencetak sejarah baru.

"Kami akan mencetak sejarah baru, 900.000 dukungan untuk mencapai 1 juta KTP," ujar Aditya, Sabtu (28/5/2016).

Pengumpulan 1 juta KTP, kata Aditya, membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan itu dilakukan hanya demi selembar kertas yang menyatakan Ahok-Heru lolos verifikasi.

"Kami hanya membutuhkan selembar kertas yang mengatasnamakan Pak Ahok dan Pak Heru lolos verifikasi calon independen. Hanya itu, tetapi perjuangan Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan relawan semua luar biasa," kata Aditya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com