Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Kalau ke Partai, Saya Diolok-olok Terus, Dihina...

Kompas.com - 02/06/2016, 17:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, mengaku kerap diolok-olok karena mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta di sejumlah partai politik.

Padahal, menurut Yusril, mencari kendaraan partai merupakan salah satu cara untuk bisa ikut pilkada.

"Kalau ke partai, saya diolok-olok terus, dihina, (dibilang) ngemis ke partai," kata Yusril di DPW PKB DKI Jakarta, Kamis (2/6/2016).

(Baca: Yusril Tetap Menanti PDI-P atau Gerindra Bakal Mengusungnya)

Ia berpendapat, tidak mudah untuk ikut pilkada melalui jalur perseorangan.

Yusril menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bahkan masih gamang untuk ikut pilkada melalui jalur independen.

Kegamangan itu, menurut dia, terlihat dari sikap Ahok yang seolah masih membuka kesempatan agar politisi PDI-P Djarot Saiful Hidayat bisa menjadi pendampingnya dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang.

"Terus kalau pasangannya Pak Djarot, mau pakai apa? Pak Djarot mau ditarik ke independen? Kan enggak mungkin," kata Yusril.

Kendati demikian, Yusril sudah bisa memprediksi arah politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.

Partai politik, lanjut dia, akan mendukung calon dengan elektabilitas tinggi. Yusril sendiri mendaftar di berbagai partai politik, antara lain Gerindra, PDI-P, Demokrat, dan PKB.

Nama Yusril sudah masuk dalam tiga besar calon dari Gerindra yang akan diputuskan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

(Baca juga: Fadli Zon Sebut Peluang Yusril Dicalonkan Gerindra Menipis)

Sementara itu, partai politik lain masih dalam proses penilaian hasil fit and proper test peserta penjaringan bakal calon.

Kompas TV PDIP dan Gerindra "CLBK"?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com