JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjajaja Purnama atau Ahok menyatakan, kartu Jakarta One bisa digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan aktivitas warga yang menggunakan kartu tersebut, misalnya para pengguna bus transjakarta.
"Jam sekian naik transjakarta, murah didebitnya beda, atau hari tertentu gratis. Yang ulang tahun juga kami bikin gratis hari itu. Itu semua bisa kami kontrol di kartu. Kami tidak mungkin urusin 10 juta penduduk dengan cara manual," ujar Ahok.
Ia menyampaikan hal itu usai acara peluncuran kartu Jakarta One di Festival Smart Money Smart City di Golf Driving Range di Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Menurut Ahok, dengan bisa mengetahui aktivitas warga, Pemprov DKI akan mudah untuk melakukan pembenahan layanan. Ia lalu mencontohkan kasus warga pengguna transjakarta yang harus transit berkali-kali untuk sampai di tujuan.
Menurut Ahok, kondisi seperti itu akan mudah diketahui dengan penggunaan kartu Jakarta One.
"Kalau memang ada orang yang naik bus sampai empat kali satu tujuan, kenapa kami enggak buat bus jurusan langsung. Kami bisa hitung berapa orang, jam berapa, jadi busnya mau ukuran besar, sedang, kecil, bisa kami atur.
Jadi tahu persis bus gandeng ini rugi narik jam segini, kenapa enggak ganti yang lebih kecil. Sehingga tidak melakukan pemborosan buat DKI," ujar Ahok.
Pada tahap awal, kartu Jakarta One bisa dibeli di halte-halte transjakarta, Taman Margasatwa Ragunan, serta lokasi penerapan parkir meter di Jalan Sabang (Jakarta Pusat), Kelapa Gading (Jakarta Utara), dan Jalan Falatehan, Blok M (Jakarta Selatan).
Kartu perdana Jakarta One dijual seharga Rp 40.000, dengan isi saldo Rp 20.000. Khusus untuk penjualan di Taman Margasatwa Ragunan, Bank DKI memberikan diskon seharga Rp 10.000 dengan saldo Rp 20.000. Diskon itu berlaku hingga Desember 2016.
Adapun cara penggunaan kartu Jakarta One sama seperti uang elektronik pada umumnya, yakni dengan cara dipindai ke alat pemindai saat akan melakukan transaksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.