Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dengan Kartu "Jakarta One" Pemprov Bisa Tahu Kebutuhan 10 Juta Penduduk Jakarta

Kompas.com - 02/06/2016, 20:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjajaja Purnama atau Ahok menyatakan, kartu Jakarta One bisa digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan aktivitas warga yang menggunakan kartu tersebut, misalnya para pengguna bus transjakarta.

"Jam sekian naik transjakarta, murah didebitnya beda, atau hari tertentu gratis. Yang ulang tahun juga kami bikin gratis hari itu. Itu semua bisa kami kontrol di kartu. Kami tidak mungkin urusin 10 juta penduduk dengan cara manual," ujar Ahok.

Ia menyampaikan hal itu usai acara peluncuran kartu Jakarta One di Festival Smart Money Smart City di Golf Driving Range di Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Menurut Ahok, dengan bisa mengetahui aktivitas warga, Pemprov DKI akan mudah untuk melakukan pembenahan layanan. Ia lalu mencontohkan kasus warga pengguna transjakarta yang harus  transit berkali-kali untuk sampai di tujuan.

Menurut Ahok, kondisi seperti itu akan mudah diketahui dengan penggunaan kartu Jakarta One.

"Kalau memang ada orang yang naik bus sampai empat kali satu tujuan, kenapa kami enggak buat bus jurusan langsung. Kami bisa hitung berapa orang, jam berapa, jadi busnya mau ukuran besar, sedang, kecil, bisa kami atur.

Jadi tahu persis bus gandeng ini rugi narik jam segini, kenapa enggak ganti yang lebih kecil. Sehingga tidak melakukan pemborosan buat DKI," ujar Ahok.

Pada tahap awal, kartu Jakarta One bisa dibeli di halte-halte transjakarta, Taman Margasatwa Ragunan, serta lokasi penerapan parkir meter di Jalan Sabang (Jakarta Pusat), Kelapa Gading (Jakarta Utara), dan Jalan Falatehan, Blok M (Jakarta Selatan).

Kartu perdana Jakarta One dijual seharga Rp 40.000, dengan isi saldo Rp 20.000. Khusus untuk penjualan di Taman Margasatwa Ragunan, Bank DKI memberikan diskon seharga Rp 10.000 dengan saldo Rp 20.000. Diskon itu berlaku hingga Desember 2016.

Adapun cara penggunaan kartu Jakarta One sama seperti uang elektronik pada umumnya, yakni dengan cara dipindai ke alat pemindai saat akan melakukan transaksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com