Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Siap Dimintai Bantuan, Warga Kampung Baru Mengaku Tak Punya Uang Sewa Pengacara

Kompas.com - 14/06/2016, 05:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kampung Baru, Muara Angke, Jakarta Utara, resah mendengar kabar bahwa permukiman mereka akan ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Bahkan, warga telah mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, hingga sebuah organisasi masyarakat sipil, yakni Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), untuk memediasi warga dan Pemprov DKI.

(Baca juga: Warga Sebut Kampung Baru di Muara Angke Akan Digusur Sebelum Lebaran)

Juru bicara warga Kampung Baru, Suwanda, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyewa pengacara. Sebab, mereka tidak memiliki dana.

Selain itu, warga ingin dibela pihak yang sudah mereka kenal, salah satunya pihak JRMK, yang pernah membantu warga Kampung Baru saat penertiban pada 2013.

"Kemungkinan nyewa pengacara, mahal. Kami ingin yang pasti mendukung masyarakat kami," ujar Suwanda kepada Kompas.com di Kampung Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/6/2016).

Sebelumnya, bakal calon gubernur DKI Jakarta yang juga seorang advokat, Yusril Ihza Mahendra, mengaku siap membantu warga Kampung Baru dengan catatan bahwa warga datang dan memintanya menjadi kuasa hukum mereka.

"Kampung Baru, Penjaringan? Belum tahu saya (akan ditertibkan). Akan tetapi, prinsipnya kayak gini, saya tidak bisa aktif, saya itu pasif. Kalau misalnya mereka datang ke saya, mari; tetapi kalau saya yang datang, enggak boleh karena melanggar kode etik. Dalam banyak kasus, saya seperti itu," ujar Yusril di kediamannya di Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2016).

(Baca juga: Yusril Bersedia Bantu Warga Kampung Baru, tetapi...)

Warga Kampung Baru menyebut Pemprov DKI berencana untuk menertibkan kawasan tersebut. Rencananya, semua kawasan akan terdampak pembangunan tanggul A.

Adapun tanggul A adalah tanggul setinggi 3,8 meter yang merupakan bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com