Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Jawab Isu Pengeluaran Biaya hingga Rp 12 Miliar Setahun

Kompas.com - 22/06/2016, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar melalui pesan singkat mengenai biaya yang dikeluarkan "Teman Ahok" mencapai Rp 12 miliar lebih. Jumlah itu untuk membiayai segala kebutuhan pengumpulan foto KTP dukungan selama setahun.

Juru bicara "Teman Ahok" Amalia Ayuningtyas menyebut hal tersebut sebagai fitnah lucu. Menurut dia, perkiraan biaya tersebut dibuat oleh ormas yang mendukung para penanggung jawab yang dipecat "Teman Ahok" karena mencurangi data KTP.

"Dari informasi yang kami terima ini bahkan dibuatkan oleh perkiraan ormas yang mempolitisasi mereka. Mari kita tengok sejenak, perkiraan mereka. Berikut penjelasan kami, yang kami confirm dari data keuangan," tulis Amalia di website temanahok.com, Rabu (22/6/2016).

  1. HONOR PJ POSKO. Honor tidak bisa dikali 153 tiap bulan, karena jumlah posko tidak selalu 153 posko. Di posko terdaftar juga tidak semua aktif di bulan tersebut. Bahkan ada waktu seperti Agustus dan September 2015, yang jumlah posko Aktif hanya 15 dan 35 Posko. Dan tidak semua PJ Posko adalah orang yang “butuh uang” seperti Pak Richard cs. Ada juga yang tidak mau menerima dana operasional, karena akhirnya ada uang untuk operasional sendiri.
  2. HONOR KOORDINATOR POSKO. Tidak semua Koordinator Posko mendapat honor, hanya mereka yang membutuhkan uang. Bahkan Koordinator Posko adalah orang yang mapan, kebanyakan hanya minta dibiayai jika mengumpulkan para PJ Posko untuk biaya makan dan meeting
  3. Biaya Distribusi Koran TA tidak bisa dikali 153, sesuai dengan kondisi di poin (a)
  4. Biaya Cetak Koran TA semuanya ditanggung donatur yang mempunyai percetakan. Teman Ahok terima bersih dalam bentuk Koran jadi, jadi tidak ada aliran dana. Semua ini ada buktinya, dan para donatur juga bisa dikonfirmasi.
  5. Pengadaan Printer, HP dan Laptpop sebagian dibeli dan sebagian pinjaman. Dan yang pasti ini aset. Dan tidak semua posko juga diberikan, karena mereka ada yang punya printer dan laptop sendiri, dan menolak HP karena HP yang kita berikan tidak lebih baik dari punya mereka.
  6. Spanduk Posko, semua bukti ada, dan tidak 500 buah, kami tidak tahu dari mana perkalian mereka dapat.
  7. Pengadaan seragam juga adalah donasi dalam bentuk barang. Kecuali ada dalam bentuk susulan.

Menurut Amalia, dari item-item keuangan yang disebut dalam keuangan tersebut, "Teman Ahok" menyebut hal tersebut sebagai karangan belaka untuk menjatuhkan Teman Ahok dan menghilangkan harga satu juta KTP yang sudah terkumpul.

"Bisa juga ini merupakan pancingan untuk Teman Ahok mengeluarkan detail laporan keuangan untuk menjadi celah serangan berikutnya," tulis dia.

Amalia menegaskan Teman Ahok belum mengeluarkan laporan keuangan untuk 2016. Sebab pada 2016 mereka fokus mengumpulkan KTP karena ada pengumpulan ulang.

Amalia menegaskan Teman Ahok tetap menjunjung transparansi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan lengkap nanti  akan kami berikan saat kami mendaftarkan Ahok-Heru sebagai calon independen.

"Semua akan dipertanggungjawabkan," tulisnya. 

Sementara itu, berikut komponen biaya yang tersebar melalui pesan singkat:

Komponen biaya yang tidak dimasukkan dalam laporan keuangan Teman Ahok.

1. Honor PJ Posko: @ Rp. 2.500.000 x 153 posko = Rp. 382.000.000,- per bulan
2. Koordinator Posko: @ Rp.   500.000 x 153 PJ Posko = Rp.  76.500.000,- per bulan.

Total: Rp. 459.000.000,- per bulan
Total 1 Tahun: Rp. 459.000.000 x 12 bulan = Rp. 5.508.000.000,-

3. Biaya distribusi Koran TA : @Rp. 350.000,- x 2 terbitan x 153 Posko = Rp. 107.100.000,-
4. Biaya Cetak Koran TA: @Rp. 1600 x 200.000 eksemplar = Rp. 320.000.000,-
5. Pengadaan Laptop: @Rp. 5.000.000 x 40 unit = Rp. 200.000.000,-
6. Pengadaan Printer: @Rp. 700.000 x 153 unit = Rp. 107.100.000,-
7. Pengadaan HP: @Rp. 2000.000 x 46 unit = Rp. 92.000.000,-
8. Biaya Cetak Spanduk: @Rp. 100.000 x 500 buah = Rp. 50.000.000,-
9. Biaya Cetak Sticker: @Rp. 100 x 1.000.000 buah= Rp. 200.000.000,-
10. Biaya Pengadaan Seragam: @Rp. 100.000 x 500 org relawan = Rp.   50.000.000,-
Total:   Rp.1.126.200.000,-

Total Komponen biaya yang tidak dimasukkan dalam laporan Keuangan Teman Ahok: Rp. 5.508.000.000 + 1.126.200.000,- = Rp. 6.634.200.000,-

Klaim Catatan Laporan Keuangan Pengeluaran Teman Ahok Periode Juni 2015 s/d Desember 2015 yang dipublikasikan di situs www.temanahok.com tercatat sejumlah Rp. 2.984.487.838,-

Jika apa yang kami hitung tersebut ditambahkan dengan apa yang dituliskan dalam situs www.temanahok.com dalam periode penghitungan mulai Juni 2015 s/d Desember 2015 (6 Bulan) adalah Rp. 6.634.200.000,- + Rp. 2.984.487.838,- = Rp. 9.618.687.838,-

Tetapi jika di penghitungan laporan keuangan www.temanahok.com dihitung selama 12 bulan (Juni 2015 s/d Juni 2016) dengan asumsi dan kecenderungan pengeluaran serupa dengan 6 bulan pertama maka perkiraan total pengeluaran adalah : 6.634.200.000,- + Rp. 2.984.487.838,- (Juni s/d Desember 2015) + Rp. 2.984.487.838,- (asumsi kecenderungan pengeluaran Jan 2016 s/d Juni 2016) menjadi TOTAL Rp. 12.603.175.676.

Kompas TV â??Teman Ahokâ?? Gelar Syukuran 1 Juta KTP buat Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com