JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, pelaku pengeboman di kota-kota di Arab Saudi serta Solo, Jawa Tengah, sama sekali tidak dapat dikatakan mengatasnamakan Islam.
"Apalagi disebut mengatasnamakan Islam. Itu tidak sama sekali karena bertolak belakang dengan esensi ajaran Islam itu sendiri," kata Lukman di Istana Wakil Presiden, Rabu (6/7/2016).
Pelaku, lanjut Lukman, lebih cocok dikatakan keji dan sama sekali tidak terpuji. Perilaku-perilaku tersebut menurut Lukman harus ditolak dan diperangi.
"Semua kita harus memerangi tindakan yang tidak pada tempatnya," ujar Lukman.
Ia berharap agar rentetan peristiwa pengeboman bisa dihentikan. Ia juga berharap aparat, baik di Arab Saudi atau di Indonesia semakin meningkatkan pengamanan dan deteksi dini untuk mencegah peristiwa serupa terulang.
Ledakan bom mengguncang sejumlah negara beberapa waktu terakhir, yakni Turki, Banglades dan Arab Saudi. Di Turki, bom bunuh diri dilakukan di Bandara Ataturk. Tercatat, 28 orang tewas dan 60 orang terluka.
Di Dhaka, bom juga meledak di sebuah kafe di wilayah Gulshan, Dhaka. Bom menewaskan 20 orang.
Sementara di Arab, bom mengguncang tiga kota sekaligus, yakni Madinah, Jeddah dan Qatif. Di Madinah, bom meledak di kompleks Masjid Nabawi. Di Jeddah, bom meledak di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.