JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur, mengatakan bahwa dokter di rumah sakit tersebut menjual vaksin sendiri di luar rumah sakit.
Menurut warga, hal itu dilakukan dokter saat stok vaksin di rumah sakit habis.
(Baca juga: Para Orangtua yang Datangi RS Harapan Bunda Marah Tak Dapat Penjelasan soal Vaksin Palsu)
Salah seorang warga, Wisnu (28), mengaku mendapatkan tawaran demikian saat mengantarkan anaknya untuk divaksin di rumah sakit pada April 2016.
"Susternya yang menginformasikan, katanya salah satu dokter ada. Ya saya mengiyakan saja karena sudah habis waktu itu," kata Wisnu, di RS Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (15/7/2016).
Saat itu, Wisnu tidak menaruh curiga. Harga vaksin yang ditawarkan lebih kurang Rp 700.000. Pembayarannya langsung kepada dokter yang bersangkutan. "Jadi, tidak melalui kasir," ujar Wisnu.
(Baca juga: RS Harapan Bunda Masih Didatangi Puluhan Orangtua Terkait Vaksin Palsu)
Hal yang sama dialami warga lain yang memvaksin anaknya di RS tersebut. Ikhsan Harahap (35) mengaku membeli paket vaksin combo, yakni untuk DPT, HID, dan polio.
Saat itu, kata dia, stok vaksin habis sehingga ia terpaksa membeli di dokter. "Yang combo lewat suster bayarnya. Kuitansi juga bukan dari rumah sakit," ujar Ikhsan.
Sampai saat ini, puluhan warga masih berkumpul di rumah RS Harapan Bunda. Belum ada penjelasan dari pihak rumah sakit kepada media terkait kasus vaksin palsu tersebut.