Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pelayanan Medis di RS Harapan Bunda Ditutup

Kompas.com - 18/07/2016, 16:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pelayanan medis di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, tutup, Senin (18/7/2016), menyusul munculnya kasus vaksin palsu di rumah sakit tersebut.  Hanya beberapa bagian pelayanan saja yang masih buka.

Sejumlah bagian pelayanan seperti loket, kasir, laboratorium, dan ruangan dokter ahli dari berbagai bidang di lobi gedung utama tampak tutup. Tidak ada pegawai yang bekerja di ruangan tersebut.

Yang terlihat hanya sejumlah satpam rumah sakit yang melakukan pengamanan. Di bagian dalam, dari lantai atas, sejumlah pegawai rumah sakit tampak menonton aksi protes para orangtua yang anaknya menjadi korban pemakaian vaksin palsu. 

Pihak RS Harapan Bunda menutup akses ke lantai atas rumah sakit baik lewat tangga maupun lift. Penutupan itu terkait dengan warga yang sempat berniat naik ke lantai atas untuk menemui pejabat rumah sakit.

Di sejumlah pintu masuk ruangan terpasang pengumuman bahwa sejumlah bagian pelayanan medis ditutup untuk sementara waktu. Untuk sementara, RS Harapan Bunda hanya melayani pasien emergency via IGD, pasien hemodialisa, dan pasien yang masih rawat inap.

Khusus untuk masalah vaksin, pihak rumah sakit membuka posko pelayanan. Posko itu ada di bagian belakang parkiran rumah sakit. Posko dibuka Senin - Jumat pukul 09.00-16.00 dan Sabtu 09.00-14.00.

Direktur Utama RS Harapan Bunda, Finna, masih belum dapat dikonfirmasi terkait penutupan sebagian pelayanan medis itu. Ia belum menjawab panggilan telepon dan belum merespons pesan singkat yang dikirim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com