Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Yakin Ide Ahok Minta Sumbangan Kampanye Akan Didukung

Kompas.com - 21/07/2016, 21:26 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara "Teman Ahok", Singgih Widyastomo mengatakan, rencana Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengumpulkan dana kampanye melalui sumbangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 bakal mendapat respon positif dari warga DKI yang mendukung Ahok.

Teman Ahok merupakan kelompok pendukung Ahok untuk maju kembali menjadi gubernur DKI Jakarta lewat jalur independen.

Ahok sebelumnya mengatakan, dirinya akan meminta bantuan warga yang telah memberikan data KTP dukungan untuk memberikan sumbangan sebesar Rp 10.000 buat dana kampanye. Ahok berencana akan mengirim SMS kepada para pendukungnya itu.

Singgih menilai, apa yang ingin dilakukan Ahok akan diterima masyarakat karena dianggap tidak membebani Ahok untuk mencari dana kampanye.

"Ini kan ide menarik sebenarnya, tanpa perlu membebankan sang calon. Ya kami yakin masyarakat maulah yang modelnya kayak gini," kata Singgih melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2016).

Singgih membandingkan biaya yang diminta Ahok kepada pendukungnya, yang hanya Rp 10.000 dengan kaos yang dijual Teman Ahok untuk dana operasional para relawan Teman Ahok. "Kami jualan kaos harganya 100 ribu aja laku kok," ujar Singgih.

Ahok berencana untuk meminta bantuan relawan pendukungnya untuk menyumbangkan uang sebesar Rp 10.000 sebagai dana kampanye. Ahok sudah membuat estimasi, jika satu juta warga pengumpul data KTP menyumbangkan uangnya, dana terkumpul sebesar Rp 10 miliar.

Ahok hingga saat ini belum memutuskan jalur yang akan dia tempuh pada Pilkada DKI 2017. Dia punya dua opsi yang sudah bisa digunakan, yaitu jalur partai politik atau jalur independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com