Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Banjir dan Kemacetan Sudah Tak Laku Dijual pada Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 30/07/2016, 15:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro memandang isu banjir dan kemacetan sudah tidak laku lagi untuk dijual oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Pasalnya, lanjut dia, dua isu tersebut merupakan isu menahun yang sulit diselesaikan oleh gubernur manapun.

"Pada Pilkada DKI 2012, kuat sekali isu banjir dan macet. Tapi isu itu sudah tidak laku lagi, karena Jakarta akan tetap banjir dan macet, memang kedua itu masalah, tidak usah dijual. Nanti malah (pasangan calon gubernur dan wakil gubernur) akan melakukan pembohongan publik," kata wanita yang akrab disapa Wiwi itu dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).

Dia menjelaskan, pemilih Jakarta sudah pintar dan tidak mentah-mentah menelan janji antisipasi banjir maupun kemacetan. Bahkan, lanjut dia, karakter pemilih di Jakarta adalah "moody" alias kerap berubah.

Ada sekitar 25-30 persen warga yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Hal ini menunjukkan karakter warga ibu kota seperti keengganan menggunakan hak suara mereka. Angka swing voters tinggi sekali, karena mereka wait and see siapa calon yang betul-betul merepresentasikan warga Jakarta," kata Wiwi.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, petahana Fauzi Bowo berada di atas angin dengan tingginya elektabilitas di hampir semua lembaga survei. Selain itu, ia juga menguasai birokrasi serta memiliki jaringan masyarakat yang luas. Namun, lanjut dia, siapa sangka mantan Wali Kota Surakarta Joko Widodo bisa mengalahkan Fauzi.

Hal ini disebabkan karena karakter pemilih di Jakarta yang moody.

"Muncullah Jokowi yang elektabilitasnya hanya enam persen. Tapi elektabilitas beliau terus merangkak sampai akhirnya menang," kata Wiwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com