Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak-anak SabangMerauke Antusias Pelajari Jakarta "Smart City"

Kompas.com - 11/08/2016, 13:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sebanyak 15 Adik SabangMerauke 2016 mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8/2016) ini. Dengan didampingi Kakak SabangMerauke, anak-anak yang tersebar dari 14 kabupaten dan kota ini berkesempatan  bertemu Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan mengunjungi Jakarta Smart City Lounge.

Mereka antusias melihat Jakarta dari satu layar besar. Seperti yang diungkapkan oleh Sherly, Adik SabangMerauke yang berasal dari Lampung. Ia begitu takjub melihat kecanggihan teknologi yang diterapkan pada program Jakarta Smart City .

Dia mengatakan, sistem ini memudahkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan masyarakat untuk mengawasi keadaan di Jakarta, seperti contohnya kemacetan dan banjir.

"Bagus banyak CCTV nya, jadi semua aktivitas terlihat semua dan tempatnya dingin sekali," kata Sherly, kepada Kompas.com.

Sherly mengungkapkan sistem serupa belum diterapkan di kampung halamannya, Lampung. Ia berharap teknologi seperti Jakarta Smart City dapat diterapkan di sana.

"Penginnya ada sistem ini di Lampung biar ada perbaikan," kata Sherly yang menetap di Palmerah selama berada di Jakarta.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Warda. Dia mengaku baru pertama kali melihat kecanggihan teknologi smart city. Hanya dari satu layar, kata Warda, dia bisa mengetahui harga bahan pokok di pasaran, kemacetan, serta genangan. Sama seperti Sherly, ia berharap sistem ini juga dapat diterapkan di kampung halamannya, di Maluku.

"Kalau di kampung saya, CCTV terpasang di kota saja, tidak sampai ke desa dan jumlahnya juga tidak sebanyak di sini. Kalau ini dari satu ruangan, kita sudah bisa lihat semuanya," kata siswi kelas IX tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director SabangMerauke, Irma Sela Karlina menjelaskan mereka akan berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama setelah mengunjungi Jakarta Smart City Lounge.

Sebelumnya Adik SabangMerauke mengunjungi tempat-tempat ibadah di Jakarta serta ke Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Di sana mereka mempelajari alat musik dan tari tradisional.

Program ini berlangsung mulai Senin (8/8/2016) hingga Jumat (26/8/2016). Sebanyak 15 Adik SabangMerauke yang datang dari kabupaten/kota di Indonesia akan mengenal lingkungan baru dengan menetap bersama keluarga angkat di Jakarta.

"Mereka datang dari 14 kabupaten dan kota. Mulai dari Aceh, Muara Enim, Bengkulu, Lampung, Kudus, Sleman, Nunukan, Paser, Manggarai, Sangihe, Poso, Banggai, Fakfak Papua Barat," kata Sela.

Rencananya Adik SabangMerauke 2016 akan mengunjungi kampus kakak pendamping pada Jumat (12/8/2016) esok. Program itu dinamakan "Sehari Bersama Kakak".

Kemudian pekan depan, mereka akan mengunjungi Garuda Indonesia, Yamaha, Combiphar, foto studio, serta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

"Pak Anies selaku pendiri dan undangan sudah kami sampaikan dari awal tahun. Pak Anies masih bersedia ditemui," kata Sela.

Kompas TV Realisasi Jakarta Smart City Terus Dimaksimalkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com