Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Momentum, "Koalisi Kekeluargaan" Akan Deklarasi Besar Cagub dan Cawagubnya

Kompas.com - 26/08/2016, 08:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru dua dari tujuh partai di "Koalisi Kekeluargaan" yang mendukung Sandiaga Uno menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta. Dua partai itu antara lain Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara lima partai lainnya, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), masih belum memastikan dukungan pada Sandiaga Uno.

Proses pembahasan cagub di lima partai itu masih alot dan memunculkan beberapa nama. PDI Perjuangan, misalnya. Partai dengan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta itu terkesan ingin kembaiu mendukung petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, sejumlah penolakan dari kader di bawah juga turut mewarnai keinginan dari elit partai berlambang banteng hitam itu.

Alhasil, kini PDI Perjuangan lebih memilih untuk menggodok ulang pencalonan. Sedangkan nama Sandiaga Uno hanya masuk dalam proses penjaringan. Partai lainnya seperti PPP dan PAN ingin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kader PDI Perjuangan dinilai tepat untuk menjadi calon gubernur. Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Purnomo sempat mengatakan nama Risma muncul dari keinginan kader partainya di Jakarta.

"Nama Risma ini muncul karena usulan dari bawah. Kalau Sandiaga sudah dekat banget. Makanya nanti akan dikaji ulang," kata Eko di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016).

Berbeda dengan partai lainnya, Demokrat malah masih menggodok delapan nama yang dinyatakan lolos penjaringan di tingkat DPD. Penggodokan dilakukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Ada pun nama Sandiaga Uno juga ikut masuk dalam delapan nama tersebut. Terakhir, PKS. Meski sudah diklaim Sandiaga berulang kali bahwa memiliki kesamaan visi dengan Gerindra, partai bernafaskan Islam itu masih irit bicara soal calon gubernur.

Nama Sandiaga sebagai bakal calon gubernur tidak sendiri. Risma juga ikut dipertimbangkan oleh PKS.

"Bu Risma memiliki kriteria sesuai apa yang kami tetapkan, semakin dia menolak (untuk diusung menjadi Cagub DKI Jakarta) makin seksi, makin mahal harganya, makin kesengsem kami," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Agung Setiarso di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016).

Strategi

Eko menjelaskan alasan dari belum adanya dukungan serentak pada Sandiaga untuk menjadi bakal cagub DKI. Menurut Anggota DPR RI itu, dukungan secara terpisah itu bagian untuk menjaga momentum. Dengan satu per satu dukungan itu, ia harapkan akan ada pemberitaan positif dan tak kehilangan momentum untuk melawan Ahok.

"Betapa masifnya Pak Basuki dengan media massa yang ada. Nah, kami gimana bikin gimmick seperti ini," kata Eko. (Baca: Mengapa Koalisi Kekeluargaan Tidak Serentak Deklarasikan Dukungan untuk Sandiaga?)

Sementara itu, Syarif juga mengamini bahwa belum ada momentum tepat untuk deklarasi serentak dukungan pada Sandiaga. Namun, ia menegaskan, bahwa masing-masing partai sudah berembuk dan merencanakan tujuan ke depan.

"Sudah berembuk dan silakan deklarasi masing-masing. Nanti akan ada deklarasi besar kalau sudah ketemu cawagubnya," tegas Syarif.

Saat dikonfirmasi pada Sandiaga, ia mengatakan bahwa menyerahkan kepada lima partai lainnya. Ia hanya menggantungkan harapan agar lima partai lain juga turut mendukung dirinya maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Kompas TV Koalisi Ahok VS Koalisi 7 Parpol di Pilkada DKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com