Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Jadi Staf Ahok, Rian Berniat Jadi Jaksa, Pastor, hingga Tentara

Kompas.com - 01/09/2016, 14:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rian Ernest (29), staf bidang hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengaku pernah berniat menjadi jaksa.

Namun, niat itu diurungkannnya karena ia menilai penghasilan jaksa terlalu kecil.

Menurut Rian, keinginannya menjadi jaksa muncul setelah ia mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

"Pas mau aplly jaksa, kayaknya penghasilan jaksa terlalu minim," ujar Rian saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/9/2016).

(Baca juga: Ini Rian Ernest, Pendamping Ahok dalam Sidang MK yang Hebohkan "Netizen")

Rian menuturkan, niat menjadi jaksa merupakan keinginan kesekian yang pernah muncul dari dirinya.

Sebelumnya, ia mengaku sempat bercita-cita menjadi pastor dan tentara.

"Dulu pas SMP ke SMA pernah mau jadi pastor. Pas SMA ke kuliah mau masuk tentara," ujar pria yang akan menikah pada November nanti ini.

Rian adalah staf Basuki yang selalu mendampingi sang gubernur menjalani sidang uji materi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Gedung Mahkamah Konstitusi.

Rian mulai bekerja sebagai staf pria yang dikenal dengan nama Ahok itu sejak Januari 2015.

Sebelumnya, ia bekerja pada dua firma hukum, yakni Melidarsa & Co pada 2009-2013 dan Hadiputranto Hadinoto & Partner pada 2013-2015.

Meski sempat menganggap gaji jaksa minim, Rian menolak disebut memilih posisi sebagai staf Ahok karena sekadar materi.

Ia mengaku gajinya sebagai staf Ahok lebih kecil ketimbang saat masih bekerja di firma hukum.

Rian beralasan rela meninggalkan pekerjaannya di firma hukum karena Ahok.

(Baca juga: Ahok Ungkap Profil Ryan, Staf Khusus yang Mendampingi Dia di Sidang MK)

Bagi Rian, Ahok merupakan pejabat jujur yang bekerja tulus untuk masyarakat. Selama ini, Rian belum pernah menemukan sosok pejabat yang seperti Ahok.

"Bedanya Ahok dengan sosok lain ya mungkin karena dia benar, hal-hal yang kita sajikan di beliau itu lebih bermanfaat," kata Rian. 

"Kalau kita riset, dikasih ke beliau, kalau pejabat lain kompromi sama korupsi, akhirnya enggak dipakai. Tapi Pak Ahok ini sepanjang yang kami bantu sesuai fakta, ilmiah, Pak Ahok itu mendengarkan. Jadi kita ada kepuasaan," sambung dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com