Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan 650.000 Potensi Pemilih Ganda di DP4 DKI Jakarta

Kompas.com - 20/09/2016, 07:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Mimah Susanti mengadakan pertemuan di Balai Kota, Senin (19/9/2016).

Pada kesempatan itu, Mimah sempat melapor mengenai adanya temuan 650.000 potensi pemilih ganda yang tercatat dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).

Menurut Ahok, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyebutkan 7,5 juta orang terdata dalam DP4.

"Jadi data kami di Dukcapil 7,5 juta. Itu ada 650.000 lebih suara double namanya semua," kata dia.

Ahok meyakini adanya 650.000 potensi pemilih ganda bukan akibat kesalahan data Dukcapil, melainkan karena kesalahan Komisi Pemilihan Umum. Karena itu, ia berharap Bawaslu serius menindaklanjuti temuan itu.

"Apakah ada oknum yang gandain? Ini bukan kami lho. Ini dari KPU. Kenapa bukan oknum dari Pemprov DKI? Enggak mungkin dong yang ngisi DPTb (daftar pemilih tambahan) bukan kami," kata Ahok.

Saat ditemui secara terpisah, dalam pertemuan dengan Ahok, Mimah menyatakan pihaknya sempat menyoroti penggunaan surat keterangan sementara pengganti KTP atau suket. Ia mengatakan, di dalam Surat Edaran KPU Nomor 506 disebutkan bahwa pemilih bisa menggunakan KTP elektronik atau suket untuk menggunakan hak pilihnya pada hari H kalau tidak terdaftar sebagai pemilih.

Menurut Mimah, suket diterbitkan oleh Dukcapil berdasarkan data dari kelurahan. Kondisi ini yang disebutnya rawan kecurangan karena Bawaslu kesulitan mengawasi hingga ke tingkat kelurahan.

"Kami enggak bisa menjamin pada hari H, apakah memang benar itu surat dikeluarkan oleh kelurahan surat keterangan itu," ujar dia.

Mimah mengaku sudah menyarankan Ahok agar mendorong Disdukcapil DKI segera menyelesaikan perekaman e-KTP untuk penduduk yang belum terdata. Jika semua penduduk sudah memiliki e-KTP, maka tidak perlu ada lagi penggunaan suket.

"Kami dorong Dukcapil supaya KTP elektronik diselesaikan semua penduduk DKI Jakarta, yang mempunyai hak pilih, dan diselesaikan Desember," kata Mimah. (Baca: Kemendagri Jamin Tak Ada Data Pemilih Ganda di Pilkada)

Kompas TV Panwas Kecamatan Kejar Pelaku Pemilih Ganda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com