JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Lembang di Jalan Lembang, Menteng Jakarta Pusat, masih terlihat sepi meski pasangan cagub-cawagub Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat telah mendaftarkan diri maju Pilkada DKI 2017 ke KPU DKI, Rabu (21/9/2016).
Rumah Lembang disebut akan jadi tempat konsolidasi dan pemenangan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pantauan Kompas.com, Kamis (22/9/2016), tidak ada kegiatan di dalam Rumah Lembang. Hanya ada dua penjaga keamanan dan beberapa pekerja rumah di markas untuk partai dan relawan pendukung Ahok itu.
Saat disambangi siang tadi, pagar depan rumah tersebut juga tertutup. Menurut penjaga rumah, tidak ada tamu baik dari relawan atau partai politik. Dia menyatakan belum ada jadwal kegiatan di Rumah Lembang.
"Belum ada kegiatan apa-apa, di dalam juga hanya cleaning service sama kita," kata penjaga keamanan rumah, saat berbincang Kompas.com.
Namun, kata dia, Rumah Lembang ramai didatangi kader partai politik, seperti dari Golkar maupun Hanura pada Rabu kemarin.
"Ramai kemarin, setelah pendaftaran (Ahok-Djarot) di KPU. Dari Golkar sama Hanura ke sini pakai bus," ujar dia.
Rumah Lembang diresmikan pada 25 Agustus 2016 lalu. Pada peresmiannya dihadiri politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai, Ketua Tim Pemenangan Nusron Wahid, dan politisi Partai Nasdem Wibi Andrino.
Para pendiri "Teman Ahok" seperti Singgih Widyatmoko dan Amalia Ayuningtyas juga hadir. Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas pernah mengatakan Rumah Lembang akan digunakan sebagai tempat konsolidasi para pendukung Ahok.
Pendukung Ahok di sini tidak terbatas pada partai pendukung saja tetapi juga para relawan. Dengan demikian, Rumah Lembang menjadi wadah bagi partai dan relawan yang mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
"Dulu kan orang menstigma ada acara antara relawan dan partai. Nah sekarang, kami mencoba meleburkan acara itu, bisa enggak sih kita bikin konsep yang bisa mempertemukan keduanya gitu," ujar Amalia, beberapa waktu lalu.