Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Warga Tanah Merah, Anies Soroti Proses Relokasi Warga

Kompas.com - 02/10/2016, 13:08 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambangi kawasan Tanah Merah, Jakarta Utara, Minggu (2/10/2016).

Dalam kunjungan tersebut, Anies menelusuri gang-gang sempit permukiman warga dan menyempatkan diri untuk menyalami warga dan mengusap kepala anak-anak yang dia temui.

Selain itu, banyak juga para warga yang meminta foto bersama Anies. Anies tak sungkan untuk melayani permintaan tersebut. Dia terus menyunggingkan senyuman setiap kamera ponsel membidiknya.

Dia lalu menyempatkan diri mendengarkan keluh kesah warga.

Anies mengaku kunjungan ke Tanah Merah merupakan kunjungan balasan. Sebab, sebelumnya, warga Tanah Merah sempat menyambangi Anies di kediamannya di Jakarta Selatan untuk meminta Anies maju menjadi gubernur DKI 2017.

"Waktu itu mereka datang ke rumah tepatnya pada hari Kamis (21/9/2016). Teman-teman menyampaikan keinginan agar masalah penggusuran diperhatikan. Saya mau menghormati mereka, kemudian hari ini saya ingin membalas kunjungannya sekaligus melihat dari dekat," ujar Anies di Tanah Merah, Minggu siang.

Anies menyinggung, seharusnya dalam proses relokasi permukiman penduduk harus dilakukan komunikasi yang baik. Hal itu agar masyarakat paham dan bersedia direlokasi.

Selain itu, menurut dia, pemerintah juga harus memperhatikan tempat yang nyaman bagi warga yang terkena penertiban.

"Kalau memang harus pindah, cara pindahnya bagaimana, cara hidupnya bagaimana, jadi bukan sekadar memindahkan sejumlah masyarakat ke tempat lain, tetapi yang dibutuhkan seluruh rakyat Indonesia itu rasa keadilan aja kok dan rasa dihomati," ucapnya.

"Bila nuansa keadilan, kehormatan tidak hadir, ya muncul masalah. Sebenarnya saya percaya, di mana-mana problem utamanya bukan pindahnya, tetapi pada caranya, prosesnya, dan keadilannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com