Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Listrik di SMAN 48 Diputus PLN karena Tunggak Rp 118 Juta

Kompas.com - 22/11/2016, 11:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lantaran menunggak, aliran listrik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 48 di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur diputus oleh pihak PLN. Tak tanggung-tanggung, nilai tunggakan mencapai ratusan juta rupiah.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasara SMAN 48, Munir, mengatakan, nilai tunggakan mencapai Rp 118 juta.

"Tunggakan Rp 118 juta, itu dari bulan Juli sampai sekarang," kata Munir, saat ditemui di sekolah tersebut, Selasa (22/11/2016).

Listrik di sekolah itu, lanjut Munir, diputus pihak PLN pada Senin (21/11/2016). Akibatnya kegiatan belajar mengajar cukup terganggu dengan kejadian ini. Pasalnya, sejumlah peralatan sekolah beroperasi menggunakan listrik.

Sebut saja lampu, proyektor, kipas dan AC, absensi murid dan guru, air untuk kamar mandi, bel sekolah, dan lainnya.

"Hari ini juga sebenarnya ada latihan ujian menggunakan komputer CBT (Computer Base Test). Tapi jadi tidak bisa," ujar Munir.

Kini pihaknya terpaksa meminjam arus dari masjid di lingkungan sekolah, untuk peralatan yang penting saja seperti presensi, bel sekolah, dan air. Sisanya AC atau kipas, lampu, dan proyektor tidak bisa digunakan. (Baca: Siswa SMA 48 Raih Juara II)

Bantuan operasional sekolah

Munir menjelaskan, penyebab sekolah menunggak membayar listrik lantaran dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari Pemprov DKI belum turun. Tahun ini, BOP untuk SMAN 48 dari Januari baru turun 18 persen, sehingga salah satu dampaknya sekolah tak mampu membayar listrik.

"Sekarang sudah masuk ke triwulan ke 4, seharusnya BOP sudah cair lebih dari 70 persen, tapi ini baru 18 persen," ujar Munir.

Pihaknya berharap persoalan ini bisa diselesaikan Pemprov DKI, dalam hal ini Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur. Sebab, tak hanya sekolahnya, informasinya kasus ini juga terjadi di beberapa sekolah lain di Jakarta Timur.

Kompas TV Para Pelajar Ini Ikut Pendidikan Bela Negara dari TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com