Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Kita Indonesia" Besok, Tanpa Atribut Pilkada DKI

Kompas.com - 03/12/2016, 11:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elemen masyarakat bersama pimpinan partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menyelenggarakan aksi "Kita Indonesia", Minggu (4/12/2016) di kawasan Car Free Day (CFD), Jakarta.

Humas aksi "Kita Indonesia" Charles Melkiansyah mengatakan, aksi ini dipimpin oleh Partai Nasdem dan Partai Golkar.

Seluruh masyarakat, lanjut dia, boleh mengikuti acara ini. Kemudian bisa membawa atribut partai politik.

Syaratnya, tidak boleh membawa atribut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Yang disebut tidak boleh bawa atribut politik adalah kan sekarang di Jakarta sedang dilakukan Pilkada," kata Charles, Sabtu (3/12/2016).

"Jadi tidak boleh menjadi dukungan untuk AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), atau Anies (Anies Baswedan)," sambung Charles.

Nantinya, seluruh peserta acara akan diimbau menggunakan kaos berwarna putih.

Panitia juga akan memberi kaos berwarna putih tersebut. Sehingga jika ada yang mengenakan atribut macam kemeja kotak-kotak dan lainnya, panitia akan menggantinya dengan kaos putih.

Jika peserta acara tidak mau bekerja sama, maka peserta tidak boleh berpartisipasi dalam aksi tersebut.

Selain itu, Charles membantah aksi ini merupakan aksi yang sama dengan "Parade Kebhinekaan" yang digelar November lalu.

"Saya kurang tau persis penyelenggara acara kemarin ya. Tapi kalau acara ini yang mengadakan koalisi partai pemerintah, relawan Jokowi-JK, ormas keagamaan, dan ormas kemasyarakatan," kata Charles.

Rencananya, akan ada 10 panggung hiburan yang tersebar mulai dari ujung Jalan Jenderal Sudirman, hingga ujung jalan MH Thamrin, di sisi Monumen Nasional.

Panggung utamanya berada di depan Hotel Indonesia. Acara ini akan diselenggarakan mulai pukul 07.00 hingga 11.00WIB.

"Akan ada parade budaya dari Sabang sampai Merauke. Contohnya tari Saman, reog Ponorogo, tari Blambangan, kesenian Bali, flashmob lagu Maumere.

"Yang paling penting sepanjang Sudirman-Thamrin akan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya," kata Charles.

Tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk mengawal dan mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sekaligus mengingatkan, masyarakat Indonesia hidup dalam keberagaman, juga dalam kehidupan beragama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com