Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Jatuhnya Pesawat Hercules Menurut TNI AU

Kompas.com - 18/12/2016, 16:42 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan, sebelum diketahui mengalami kecelakaan, pesawat Hercules milik TNI AU jenis C 130 A-1334 sempat berkomunikasi dengan petugas air traffic controller (ATC) atau pihak tower bandara Wamena, Papua.

Ia menjelaskan, pada pukul 05.30 WIT pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan udara Timika, Papua dan diperkirakan tiba di Bandara Wamena pukul 06.13 WIT.

Baca: TNI AU Pastikan Pesawat Hercules yang Jatuh di Wamena Layak Terbang

Di Wamena, kata Hadiyan, ada dua landasan pacu, yakni runaway atau azimuth 15 dan 33. Pada pukul 06.02 WIT, lanjut Ahdiyan, pesawat sempat berkomunikasi dengan pihak tower bandara Wamena untuk melakukan pendaratan di landasan pacu azimuth 15.

"Karena di ujung runaway (landasan pacu) 15 kurang baik, kemudian diputuskan untuk mengubah pendaratan ke runaway 33," kata Hadiyan dalam konfrensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (18/12/2016).

Pada pukul 06.08 WIT, lanjut Hadiyan, petugas air traffic controller (ATC) dari tower bandara Wamena sempat melihat pesawat tersebut.

"Pesawat itu ada di downwind. Kemudian pada pukul 06.09 WIT tower memanggil-manggil, namun tidak ada jawaban," kata Hadiyan.

Tidak lama kemudian diketahui bahwa pesawat tersebut terjatuh. "(Pesawat) mengalami kecelakaan sebelum ujung landasan 33," kata dia.

Ia menambahkan, pesawat yang dipiloti Mayor Penerbang Marlon tersebut membawa 12 orang kru serta satu orang penumpang yang merupakan personil TNI bernama Kapten Rino.

"Jadi total korban adalah 13 orang. Jadi 12 crew dan satu penumpang dinas atas nama kapten Rino," kata dia.

Baca: Korban Pesawat Hercules 13 Orang

Kompas TV 13 Jenazah Korban Pesawat Jatuh Diterbangkan ke Jayapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com